Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Keadilan Pembangunan Kunci Bagi Keutuhan Aceh

Beberapa hari terakhir muncul kembali wacana pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA).

Menurut saya dalam negara demokrasi sah-sah saja mereka punya keinginan demikian, yakni ingin pisah dari Provinsi Aceh kendati semua sadar provinsi dengan teritori seperti sakarang ini meurupkan hasil perjuangan bersama dan merupakan produk sejarah sekaligus sebagai warisan mujahidin dan ulama-ulama Aceh di seluruh Aceh masa lalu.

Termasuk para mujahidin dan para ulama di wilayah yang kini mereka ingin bentuk dan namakan sebagai ALA yang terpisah dari Provinsi Aceh, satu-satu di NKRI yang legal formal berlaku syariat Islam, dan inipun hasil perjuangan para mujahidin dan ulama-ulama Aceh dari masa ke masa.

Berdasarkan fakta sejarah seperti ini, kendati menghargai hak demokrasi para penggagas ALA, tentu saya mengharapkan marilah sama-sama kita menjaga warisan para mujahidin dan dan ulama-ulama niscaya Aceh tetap utuh sepanjang masa.

Dalam waktu yang bersamaan pemerintah provinsi Aceh komit dan bersungguh-sungguh mewujudkan keadilan membangun setiap jengkal tanah Aceh warisan indatu ini.

Jangan ada diskriminasi. Teritori Aceh adalah wilayah pantai timur, pantai barat, pantai selatan dan bagian tengah Aceh. Inilah teritori Provinsi Aceh yang utuh yang setiap jengkalnya harus mendapat perhatian dan keadilan dari pemerintah Aceh.

Dalam konteks ini, sangat tepat dan harus didukung keinginan rakyat dan pemerintah pantai barat, selatan dan bagian tengah Aceh yang sangat luas itu agar pemerintah provinsi dalam proses pemerataan pembangunan menerapkan konsep multiyears.

Terhadap konsep ini di tengah-tengah gencarnya parlemen Aceh, atas nama keputusan sidang paripurna DPRA menghentikan konsep multiyears, dan dengan dasar ini pula melaporkan Pemerintah Aceh ke KPK kendati harus mengabaikan aspirasi rakyat dan pemerintah di kabupaten di pantai barat, selatan dan bagian tengah itu.

Sehingga dengan demikian serta merta muncul kembali wacana pembentukan Provinsi ALA itu, pada hal selama ini sudah mereda setelah dikumandangkan beberapa tahun lalu.

Lainnya

Ketua DPD I Partai Golkar Aceh periode 2020–2025, TM Nurlif, diperpanjang masa jabatannya. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram menyerahkan SK Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar kepada Drs Sulaimi MSi di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Klub Persiraja Banda Aceh, akan menggelar latihan perdana pada Jumat, 25 Juli 2025, di Stadion H. Dimurthala Lampineung, Banda Aceh.
Polres Aceh Tengah meraih Juara I Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar selama dua hari, 12-13 Juli 2025 di Gedung Meuligoe Tribrata, Mapolda Aceh. (Foto: Ist)
Riza Rahmatillah SH, pengacara muda di Banda Aceh
Rumoh Geudong di Gampong Bili Aron Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie kini menjadi Memorial Living Park. (Foto: Ist)
Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI di Jeddah, Nasrullah Jasam
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memantau kegiatan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7/2025). (Foto: Ist)
Petugas Bea Cukai Aceh sedang berlatih menggunakan Handheld X Ray yang mampu menembus berbagai material untuk mencegah barang terlarang. (Foto: Ist)
Kakanwil Kemenag Aceh Azhari didampingi Kepala MTsN 1 Banda Aceh Hj Ummiyani SAg MPd dan ketua komite menyematkan tanda peserta kepada dua perwakilan siswa, Senin, 14 Juli 2025. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram), melantik Bahrul Jamil sebagai Sekda Aceh Besar definitif, di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Seulawah 2025 di aula Meuligoe Polda Aceh, Senin (14/7). (Foto: Ist)
ilustrasi Klose Merek Beras
Presiden Iran Terluka dalam Serangan Bunker Israel
Skandal Judi Online Kominfo: Budi Arie Disebut Terima Jatah Puluhan Miliar
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh resmi membuka penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi Teknik Perminyakan di Fakultas Teknik pada Tahun Akademik 2025/2026. (Foto: Ist)
Kasi Humas Polresta Banda Aceh Iptu Erfan Gustiar
Sejumlah anggota dewan dikritik cenderung menyalahgunakan fungsi pengawasan untuk kepentingan pribadi, bahkan menjadikan Pokir sebagai alat berburu proyek. (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks