Kenali dan Waspadai, Ini Jalan Setan Menghancurkan Manusia
فَإِنَّ أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِى الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Kita tidak dianjurkan untuk memakan makanan yang berlebihan. Selain mubazir, Rasulullah SAW juga telah menganjurkan umat Islam untuk makan secukupnya saja.
Ibnu Umar berkata, ”Seorang laki-laki bersendawa di hadapan Rasulullah. Beliau berkata, “Hentikan sendawamu itu dari kami, karena orang yang paling banyak kenyang di dunia, ia akan menjadi orang yang paling lama laparnya di hari kiamat.”
Dalam sebuah penelitian sains yang dikhususkan untuk dunia kesehatan mengungkapkan, makan berlebihan dapat mengakibatkan seseorang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Kondisi tersebut dapat mendatangkan beragam penyakit seperti diabetes dan darah tinggi.
Anjuran itu juga telah tertulis dalam kitab suci Alquran, bagi umat Islam perintah tersebut sudah cukup jelas. Seperti yang dikutip dari buku ‘Sains dalam Alquran’ (2013) yakni.
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan,” (QS. Al A’raf: 31).
Dengan begitu, Allah SWT menganjurkan umatnya untuk tidak makan berlebihan, sebab akan memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.
Kelima: tamak kepada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran, keadaan seperti ini tidak lebih dari seorang penjilat yang kita singkat dengan istilah ABS (asal bos senang).
Dalam sebuah riwayat disebutkan ”Kalian pasti akan bertemu dengan orang-orang yang paling Allah benci, yaitu mereka yang bermuka dua. Di satu kesempatan, mereka memperlihatkan satu sisi muka, namun di kala yang lain, mereka memperlihatkan muka yang lain pula.” (HR. Bukhari-Muslim)