Kenali dan Waspadai, Ini Jalan Setan Menghancurkan Manusia
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa manusia ditakut-takuti kemiskinan sehinga menjadi pelit terhadap hartanya. Beliau berkata,
يخوفكم الفقر ، لتمسكوا ما بأيديكم فلا تنفقوه في مرضاة الله
“Setan menakut-nakuti kalian akan kemiskinan, agar kalian menahan harta ditangan kalian dan tidak kalian infakkan untuk mencari ridha Allah.” [Tafsir Ibnu Katsir]
Kedelapan: Mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan oleh tokoh atau para pemuka dari golongannya entah itu benar atau pun salah, sesuai dengan petujuk Al-Qur’an dan Sunnah atau tidak, tidak di pedulikan. Sehingga keadaan seperti ini bisa berdampak pada perpecahan umat.
Nabi Shalalallahu ‘Alaihi Wassallam:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ. رواه أبو داود.
“Bukan termasuk kaumku orang yang mengajak pada fanatisme, dan bukan termasuk kaumku orang yang saling bunuh karena fanatisme, dan bukan dari kaumku yang meninggal karena (dalam keadaan) fanatisme”.
Abdul Rouuf al-Munawi dalam kitab Faidul Qodir menjelaskan : “bahwa orang yang mengajak untuk bersikap fanatik (ta’asub) dan berkumpul bersama orang-orang yang fanatik baik itu terhadap satu golongan, kaum, kelompok, sekte, maka ia telah membantu kedzoliman”.
Ibnu Atsir mengatakan : “ orang yang fanatik adalah orang yang marah ketika idolanya dilecehkan, dan ia akan selalu menjaganya apapun keadaannya, karena fanatisme itu sikap attack (menyerang) dan defend (menahan)”.
Kesembilan: Berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang munafik yang selalu mencari-cari ‘aib orang lain.
Dalam QS Al-Hujurat ayat 12 disebutkan: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah pula sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.