Sabtu, 23 Januari 2021
27 °c
Banda Aceh
25 ° Sab
25 ° Ming
25 ° Sen
25 ° Sel
InfoAceh.net
No Result
View All Result
Sabtu, 23 Januari 2021
InfoAceh.net
27 °c
Banda Aceh
25 ° Sab
25 ° Ming
25 ° Sen
25 ° Sel
No Result
View All Result
InfoAceh.net
No Result
View All Result
Home Opini

Kezaliman Merajalela Ketika Orang Baik Diam

Selasa, 15 Desember 2020, 14:11
IMG-20201215-WA0001
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Shamsi Ali* 

Ada sebuah ungkapan Inggris mengatakan “Enough for evil to thrive when the good people do nothing”. Arti dari ungkapan ini kira-kira: “Cukuplah kejahatan itu akan merajalela ketika orang-orang baik tidak melakukan apa-apa”.

Dalam Islam seruan kepada kebaikan dan larangan dari kejahatan atau keburukan menjadi salah satu fondasinya. Bahkan ada yang mengatakan seandainya ada rukun Islam yang keenam maka “amar ma’ruf dan nahi mungkar” adalah rukunnya yang keenam.

Al-Qur’an pun mengaitkan antara kejayaan kolektif umat, bahkan menjadi karakteristik utama umat ini sebagai umat terbaik, dengan tugas amar ma’ruf dan nahi mungkar ini. Al-Quran menyebutkan: “Dan hendaklah ada diantara kalian yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemungkinan. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Ali Imran: 104).

Lalu pada ayat 110 Allah menyampaikan: “Dan kamu adalah Khaer Ummah (umat terbaik) yang telah dihadirkan untuk manusia. Kamu menyeru kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran dan beriman kepada Allah”.

Dalam sebuah hadits diceritakan, suatu ketika Allah memerintahkan malaikat untuk menghacurkan sebuah kota atau kampung (qaryah). Setiba di kampung itu sang malaikat ternyata menemukan ada seorang yang saleh, yang kerjanya hanya beribadah dan berzikir.

Malaikat pun menjadi ragu melakukan perintah Allah itu. Maka dia kembali menyampaikan kepada Allah, ada seorang yang ahli ibadah dan zikir di kampung itu. Kalau kampung itu dihancurkan maka dia akan ikut jadi korban.

Mengejutkan, Allah ternyata berkata kepada sang malaikat itu: “Hancurkanlah dulu orang itu. Karena dia sadar akan agama dan Tuhan, tapi tidak peduli dengan berbagai kejahatan dan dosa di kampung itu”.

Di tengah dunia yang penuh goncangan dan fitnah saat ini, kewajiban mendasar Islam ini perlu diambil secara serius. Diam di hadapan kemungkaran sejatinya adalah kemungkaran itu sendiri. Diam di hadapan pelaku kemungkaran adalah melakukan kemungkaran tersendiri.

Berbagai kezaliman dan ketidakadilan yang tidak saja tanpa lagi malu-malu dipertontonkan. Kezaliman dan ketidakadilan serta kesemena-menaan sebagian orang saat ini bahkan direkayasa diputar balik seolah kebaikan. Menzalimi orang lain tidak jarang dijuluki dengan menjaga keamanan, kedamaian dan stabilitas.

Di sinilah kewajiban amar ma’ruf nahi mungkin menjadi semakin menemukan tantangannya. Dan orang-orang beriman yang merasa mewakili kebenaran dan kebaikan secara langsung tertantang untuk bangkit dan menyuarakan resistensi itu.

Tentu kita sadar dan harus saling mengingatkan, dalam prosesnya amar ma’ruf dan nahi mungkar harus tetap menjaga norma-norma “al-ma’ruf” sehingga prosesnya justeru tidak menjadi “al-mungkar” dengan sendirinya.

Artinya, amar ma’ruf dan nahi mungkar itu harus dilakukan dalam bingkai akhlakul karimah. Yaitu bersifat positif dan konstruktif. Tidak negatif dan destruktif. Dan pastinya dengan petimbangan asas “dar’u al-mafasid wa jalbu al-mafasid”. Yaitu pertimbangan yang selalu mengedepankan manfaat dan menghindari mudharat lebih besar.

Khusus dalam konteks ke-Indonesia-an pastinya proses amar ma’ruf dan nahi mungkar juga tidak boleh keluar dari batas-batas aturan/hukum nasional yang disepakati. Maknanya, perjuangan menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar tetap harus memperhatikan aspek konstitusionalnya.

Intinya adalah semua orang yang ada setitik cahaya iman di dadanya wajib menyampaikan resistensi (penentangan) kepada kezaliman dan kesemena-semenaan sebagian manusia. Siapapun pelakunya, termasuk mereka yang sedang diamanahi oleh Allah dengan otoritas atau kekuasaan.

Hadits populer yang kita kenal menyatakan: “Siapa yang melihat kemungkaran diantara kalian maka hendaklah diubah dengan tangannya. Jika tidak mampu maka dengan lisannya. Dan Jika masih tidak mampu maka dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman”.

Diam di hadapan kemungkaran, kezaliman dan kesemena-menaan itu pertanda jika iman Anda sedang mengalami krisis berat. Anda perlu segera ke bengkel hati sebelum hati Anda mengalami kematiannya.

Bahkan lebih jahat lagi orang yang diam di hadapan kemungkaran, kejahatan, kezaliman dan kesemena-menaan itu bagaikan setan yang bisu (syaithoon akhrash).

Tapi yang lebih berbahaya lagi adalah ketika diamnya Anda ternyata memang bukti jika Anda telah menjadi bagian kokaborasi yang terbangun antara Anda dan kejahatan itu. Maklumlah Iblis dan konco-konconya itu cerdas dalam membangun networking dan kolaborasi.

Al-Quran menggambarkannya dengan: “Ba’dhuhum auliya’u ba’dha” (mereka para setan dan penjahat itu saling berkolaborasi dan saling melindungi di antara mereka). Wa’iyadzy billah!

Batam, 14 Desember 2020

*Presiden Nusantara Foundation

Berita Terkait

IMG-20210118-WA0003
Opini

Dana Covid-19 Aceh Rp 2,3 Triliun, Jangan Disibukkan Gorengan Hibah Rp 9,6 Miliar

Senin, 18 Januari 2021
IMG_20210115_220722_977
Opini

Hubungan Zakat Dengan Kesalehan Sosial

Jumat, 15 Januari 2021
IMG-20210110-WA0038
Opini

Kala Ujian Nasional Diganti Jadi Asesmen Nasional

Minggu, 10 Januari 2021
IMG-20210108-WA0006
Opini

Harusnya Kita Semakin Bangga Dengan Islam

Jumat, 8 Januari 2021
Next Post
IMG-20201215-WA0031

Polda Aceh Musnahkan 141 Kg Sabu dan 100 Ribu Butir Ekstasi

TERKINI

IMG-20201116-WA0047

Doni Monardo Umumkan Dirinya Positif Covid-19

Sabtu, 23 Januari 2021
IMG-20210123-WA0011

Penertiban Flodway Bantaran Krueng Aceh Tuntas, Ratusan Bangunan Dibongkar

Sabtu, 23 Januari 2021
IMG-20210123-WA0010

Pemerintah Pusat Belum Limpahkan Perizinan Kewenangan BPKS

Sabtu, 23 Januari 2021
IMG-20210123-WA0009

BPKK Banda Aceh Sosialisasi Pajak Restoran dan Warkop Lewat Gowes

Sabtu, 23 Januari 2021
IMG-20210123-WA0007

TRC Dinas PUPR Banda Aceh Sedot Genangan Air

Sabtu, 23 Januari 2021
IMG-20210123-WA0006

UIN Ar-Raniry dan Aceh Besar Teken MoU Bidang Pendidikan dan Penelitian

Sabtu, 23 Januari 2021
IMG-20210123-WA0005

Pemerintah Aceh Benahi RSIA Agar Berstandar Nasional Dengan Anggaran Rp 17 Miliar

Sabtu, 23 Januari 2021

Berlangganan InfoAceh.net via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan InfoAceh.net dan menerima pemberitahuan berita terkini melalui surel.

Bergabung dengan 2.639 pelanggan lain

  • Home
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
e-Mail : redaksi@infoaceh.net

© 2020 INFOACEH.NET

No Result
View All Result
  • Beranda
  • #COVID-19
    • Aceh
    • Indonesia
    • Dunia
  • Breaking News
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Tabloid
    • Edisi 3 – 2020
  • Infografis
  • Video

© 2020 INFOACEH.NET

Pasang INFOACEH.NET ke Layar Utama

Install