Layanan Kantor Imigrasi Banda Aceh Merepotkan dan Persulit Warga
Artinya layanan online itu ilusi dan boleh dikatakan hoaks, tidak semua proses online, pemohon dipersulit untuk mencetak surat fisik untuk ditunjukkan saat ke kantor Imigrasi.
Saya pun harus repot ke rental komputer untuk print surat cuma 1-2 lembar. Bayangkan jika di MPP tersedia print gratis untuk warga, tentu sangat membantu. Tapi karena pemerintah miskin, maka kita maklumi.
Saya juga diminta membawa dokumen persyaratan yang tidak disebutkan dokumen apa saja, sehingga saya harus menanyakan kembali ke teman petugas imigrasi dokumen apa saja.
Memang di website juga disebutkan tapi seharusnya disebutkan kembali di aplikasi. Membawa dokumen fisik dan fotokopi KTP, KK, akte kelahiran, menurut saya hal yang sangat konyol karena sebelumnya sudah diupload ke aplikasi.
Artinya sistem online ini abal-abal hanya menambah masalah, mempersulit warga sehingga warga harus kembali mencari dan menyiapkan dokumen fisik + fotokopi + materai.
Saat tanggal dan waktu antrian tiba. Saya datang tepat waktu. 30 menit sebelum jadwal. Saya harus mengambil nomor antrian di MPP untuk tujuan Imigrasi. Setelah itu menunggu sekitar 15 menit.
Lalu saat dipanggil ke front office Imigrasi no.17, berkas diperiksa dan disodorkan surat pernyataan yang harus diisi dan ditempel materai.
Lagi-lagi saya menghela nafas sambil berkata, “katanya online, kok masih ngisi-ngisi ginian”.
Saya minta pinjam pulpen ke petugas perempuan yang sudah tua, sikapnya tidak ramah dan meminta saya untuk isi di meja yang sudah tersedia, “kami sudah sediakan tempat, pulpen banyak yang hilang”, katanya.
Beliau sambil agak marah tidak mau pinjamkan pulpennya yang katanya sedang dipakai. Lalu saya inisiatif meminjam ke petugas kepolisian yang berada di belakang ibu yang judes tadi.
Alhamdulillah, petugas polisi yang ramah meminjamkan pulpennya dan saya langsung mengisi form pendek ini dalam waktu 1 menit.
Tapi 1 menit ini menunjukkan betapa miskinnya lembaga pemerintahan sampai menyediakan 1 pulpen saja tidak sanggup.
Saya mengajak warga ayo kita sumbang 1 karton box pulpen ke kantor Imigrasi yang dhuafa ini agar menjadi amal jariyah warga, pulpen bisa dipakai semua warga yang membutuhkan.