Narasi Pro Palestina Dominasi Platform Media Sosial dan Opini Publik Global
4. Akses Demokratis ke Platform: Media sosial memberikan suara kepada mereka yang sebelumnya mungkin tidak memiliki platform. Warga Gaza, misalnya, dapat membagikan pengalaman mereka secara langsung ke dunia. Begitu sering kita melihat rekaman video langsung dari Gaza meski saudara-saudara kita serba keterbatasan listrik dan koneksi internet.
5. Mobilisasi Global: Kemudahan koordinasi melalui media sosial memungkinkan aksi protes dan kampanye solidaritas diorganisir dengan cepat di seluruh dunia.
Media digital telah mengubah cara konflik internasional dipersepsikan dan didiskusikan. Narasi tidak lagi dikontrol oleh media mainstream atau pernyataan resmi pemerintah. Sebaliknya, suara individu dan gerakan akar rumput kini memiliki kekuatan untuk membentuk opini global.
Melihat ke depan, penting bagi semua pihak untuk memahami dan menavigasi lanskap digital ini dengan bijak. Bagi pembuat kebijakan, ini berarti menyadari bahwa diplomasi tradisional harus berjalan beriringan dengan strategi komunikasi digital yang efektif. Bagi masyarakat umum, ini menekankan pentingnya literasi media dan pemikiran kritis dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi online yang adil dan berdampak. Negara-negara Eropa yang mendukung kemerdekaan Palestina adalah bagian dari dampak dukungan global atas kampanye digital.
Sementara genosida ormas zionis Israel atas negara Palestina terus berlanjut, satu hal yang jelas: arena pertempuran tidak lagi terbatas pada wilayah fisik. Perang narasi di dunia digital akan terus memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan, pada akhirnya, memengaruhi keberpihakan global pada kemerdekaan Palestina. Dalam era di mana setiap individu dengan smartphone dapat menjadi jurnalis warga dan aktivis digital, kekuatan untuk membentuk narasi global berada di ujung jari kita semua. Salam Kemerdekaan Palestina.
Penulis:
Teuku Farhan, Aktivis Aqsa Working Group (AWG) Biro Aceh