Sudah Syariahkah Bankir Syariah?
Cara berfikir, bentindak, berinteraksi dan berbisnisnya belum berubah.
Kedua, Islamisasi bukan sekedar ganti baju.
Tugas bank Syariah, bukan mengganti akad ribawi menjadi non-ribawi. Tetapi menjadikannya akad Syar’i. Bisa saja, transaksi tersebut sudah tidak ada unsur riba-nya, tetapi belum syar’i. Dengan kata lain sudah non-ribawi, cuma belum syar’i.
Bunganya sudah tidak ada lagi, dan diganti dengan bay’ murabahah (non-ribawi), tetapi, tidak ada barang yang dijualbelikan, nasabah dikasih duit dan dijadikan wakil untuk membeli barang, tetapi tidak ada barang yang dibeli dan bank tidak minta bukti pembelian, akhirnya nasabah berfikir sama saja seperti pinjam di bank konvensional.
Bank Syari’ah baru ganti baju, tetapi orangnya belum merasakan bahwa beliau sudah ganti baju.
Ketiga, Islamisasi adalah perubahan sistem. “Ini berat”, kata Sir Muqtasid. “Selama masih dalam sistem keuangan konvensional, perbankan Syariah ibarat perawan di sarang penyamun. Terlihat menarik, tetapi tidak bisa berbuat banyak. Mencoba melarikan diri, tetapi akhirnya menjadi pelayan penyamun”.
Sementara pertanyaan “Sudah Syariahkah Bank Syariah? ” menurut Sir Muqtasid salah redaksi. Yang lebih tepat adalah “Sudah Syariahkah Bankir Syariah?”. Ini karena proses Islamisasi itu dilakukan oleh para bankir dan syariah tidaknya bank syariah, itu di tangan mereka.
Bank Syariah bisa dianggap tidak Syar’i kalau Bankirnya tidak paham paradigma Islamisasi seperti yang saya jelaskan.
Demikian, tutup Sir Muqtasid, meninggalkan dua pertanyaan lainnya tidak terjawab, sambil mencari-cari wajah penanya di ruang zoom. Jelas terlihat, penanya tadi masih bingung dengan jawaban Sir Muqtasid, tetapi beliau sendiri merasa puas dengan jawabannya.
Sambil tersenyum, terbersit dalam fikiran Sir Muqtasid, “Islamisasi itu hanya usaha, kesuksesan Allah yang tentukan. Saya hanya menjawab, kebenaran jawaban tergantung pemahaman masing-masing. Kalau pemahaman sesuai jawaban, maka benarlah jawaban tersebut, kalau berbeda, yang perlu ditingkatkan adalah pemahamannya. Karena jawaban saya sudah cukup baik” peserta webinar di ruang zoom pasti heran melihat Sir Muqtasid tersenyum sendiri.