Banda Aceh — Aceh menjadi provinsi keempat peserta terbanyak yang berpartisipasi dalam Kihajar STEM (Kita Harus Belajar Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Sehingga Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah yang dilaksanakan seminar Kihajar TIK Talks secara virtual.
Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan sukses, Rabu (7/10). Dengan jumlah peserta mencapai 3.112 dari berbagai kalangan dari seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, dalam paparannya, Rabu (7/10) menyampaikan saat ini berdasarkan data Dapodik jumlah guru di Aceh mencapai 25.835 orang.
Sedangkan kompetensi guru terhadap penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembelajaran sebagian besarnya dinilai masuk dalam kategori standar.
“Hal itu telah dilakukan survey dan penilaian khusus terhadap 8.059 guru sebagai sampel. Kami berharap agar para guru terus berupaya meningkatkan kualitasnya terutama dalam penggunaan IT untuk pembelajaran,” pintanya.
Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, M. Hasan Chabibie, ST M.Si mengatakan pihaknya mengapresiasi pelajar Aceh dari jenjang SD, SMP hingga SMA yang telah berkontribusi untuk mendaftarkan diri sebagai peserta lomba Kihajar STEM yang berjumlah 3.588 orang.
Sekaligus menasbihkan diri sebagai daerah keempat terbanyak pesertanya se-Indonesia.
“Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK sederajat melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM),” jelasnya.
Hasan menambahkan ini merupakan wujud apresiasi terhadap daerah terbanyak berpartisipasi dalam KIHAJAR STEM, sekaligus optimalisasi penggunaan Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi, maka digelarlah kegiatan KIHAJAR TIK Talks.
“Tujuan diselenggarakanya KIHAJAR TIK Talks meningkatkan kemampuan literasi pemanfaatan TIK, Kemandirian dalam pengembangan TIK untuk Pendidikan dan sebagai sarana sosialisasi dari pemanfaatan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi. Peserta dari kegiatan KIHAJAR TIK Talks ini adalah tenaga pengajar, tenaga kependidikan, komunitas pendidik maupun orangtua murid,” ungkapnya.
Aceh menjadi provinsi keempat dari 8 provinsi yang ditetapkan panitia menjadi penyelenggaraan KIHAJAR TIK Talks tahun 2020. Hal ini ditetapkan dengan perhitungan persentase jumlah siswa dari seluruh jenjang Pendidikan yang berada di suatu provinsi, dengan jumlah siswa yang mendaftar di pelaksanaan KIHAJAR STEM pada periode 23 Juli – 6 Agustus 2020.
8 provinsi tersebut terdiri atas Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Jambi, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah. Pada seminar daring KIHAJAR TIK Talks Aceh, peserta yang mendaftar sebanyak 3.112 peserta yang terdiri dari guru, tenaga Pendidikan, komunitas pendidik dan orangtua dari seluruh wilayah di Indonesia.
Seminar daring Kihajar TIK Talks Aceh bertajuk “TIK Pembelajaran, Menjangkau yang Tidak Terjangkau” menghadirkan narasumber M. Hasan Chabibie, ST M.Si (Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud), Illiza Sa’aduddin Djamal (Komisi X Bidang Pendidikan DPR RI), Gogot Suharwoto, Ph.D (PTP Ahli Utama Kemendikbud), Drs Rachmat Fitri, HD, M.PA (Kepala Dinas Pendidikan Aceh), Tgk Irawan Abdullah, S.Ag (Ketua Komisi VI Bidang Pendidikan DPR Aceh).
Mahmun Zulkifli, S.Pd M.Si (Widyaiswara Muda PPPPTK Matematika), Raisul Akbar, S.Pd M.Pd (SMA Negeri 2 Pulo Aceh), Irayuni Sari, S.Pd (Duta Rumah Belajar Aceh 2019) dengan moderator Dr Azwar Thaib, Tenaga Ahli Disdik Aceh. (IA)