Asbaruddin: Lulusan SMK Jangan Menambah Angka Pengangguran di Aceh
BANDA ACEH — Plh. Kadis Pendidikan Aceh Asbaruddin berpesan kepada pihak sekolah, agar jangan sampai menamatkan siswa Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) yang belum memiliki skill, sehingga tidak siap untuk bekerja.
Asbaruddin yang juga Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Aceh ini tidak mau jika lulusan SMK akan menambah angka pengangguran di Aceh.
“Kita tentunya tidak mau anak-anak kita saat lulus nantinya menjadi pengangguran. Oleh karena itu jangan tamatkan atau luluskan jika memang belum siap untuk bekerja, baik di dunia usaha maupun dunia industri,” pesan Asbaruddin.
Hal itu disampaikan Asbaruddin saat membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) XXXI SMK tingkat Provinsi Aceh tahun 2023 di aula Hotel Grand Aceh Syariah Banda Aceh, Senin malam, 19 Juni 2023.
Asbaruddin mengatakan, lomba ini bukanlah tujuan akhir dari pendidikan vokasi, ini hanya stimulus untuk membuktikan siswa SMK di Aceh mampu dan berkompeten.
Hal itu karena SMA dan SMK memiliki perbedaan. SMA berorientasi pada keberlanjutan ilmu pengetahuan, sementara SMK berorientasi pada pekerjaan.
“Kita SMK dituntut untuk melahirkan lulusan yang siap untuk bekerja, karena itu saya meminta agar para guru dan kepala cabang harus mampu memahami filosofi dari SMK,” katanya.
Pembukaan kegiatan bertajuk “Membangun Aceh Bersama Peserta Vokasi Berprestasi” ini turut dihadiri oleh para peserta, pendamping, para kepala cabang dinas dari masing-masing wilayah, para kepala bidang, hingga perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ketua panitia M Amin mengatakan, seleksi LKS ini diikuti oleh 247 peserta dari 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh dengan 22 cabang kompetensi yang diperlombakan. Kegiatan yang dimulai sejak 19 – 22 Juni 2023 akan dipusatkan di SMKN 1, SMKN 2, dan SMKN 3 Banda Aceh.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari dengan total 280 anggota, terdiri atas 247 peserta beserta pendamping sejumlah 33 orang,” katanya.
M. Amin meminta kepada panitia dan para dewan juri agar pelaksanaan seleksi ini dilakukan dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Sehingga nanti yang menjadi utusan Aceh di tingkat nasional benar-benar memiliki kompetensi tanggung untuk bertarung dengan peserta-peserta lain di tingkat nasional. (IA)