ACEH BESAR— PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menyerahkan bantuan fasilitas sanitasi untuk YLPI Dayah Mahyal Ulum Al Aziziyah di Gampong Dilib Bukti, Kecamatan Sukamakmur, Sibreh Aceh Besar.
Bantuan pembangunan fasilitas pendidikan dan pembelajaran bagi para santri senilai Rp 500 juta diserahan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi didampingi Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad saat silaturahmi di YLPI Dayah Mahyal Ulum Al Aziziyah, Sibreh, Selasa (14/11).
Bantuan diterima oleh Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Tgk H Faisal Ali, yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh.
Turut hadir saat penyerahan bantuan dari BSI Direktur Penjualan & Distribusi Anton Sukarna, Ketua DPS BSI Dr KH Hasanudin MAg, Wakil Komisaris Utama BSI Adiwarman Karim.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, BSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia melalui kemitraan strategis dengan YLPI Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah di Aceh Besar.
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat layanan perbankan syariah dalam ekosistem pesantren.
Sebelumnya, bersama YLPI Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah, BSI memfasilitasi payroll SPP santri dan mendukung operasional pesantren melalui berbagai fasilitas perbankan yang disediakan.
Selain dalam lingkup bisnis, kolaborasi juga dilakukan dalam lingkup sosial, yang ditandai dengan pemberian bantuan senilai Rp 500 juta oleh BSI.
Bantuan ini diharapkan membawa manfaat signifikan bagi peningkatan fasilitas pendidikan dan pembelajaran bagi para santri di YLPI Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah.
“Ini merupakan aksi nyata bentuk dukungan dan komitmen BSI terhadap perkembangan ekosistem pesantren, termasuk sumber daya manusianya. Dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang representatif, BSI berharap pesantren dapat menjadi pusat literasi dan pengembangan ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya,” ungkap Hery.
Sebagai institusi perbankan syariah, BSI terus berupaya meningkatkan peran dan kontribusinya dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk mendukung ekonomi berbasis pesantren.
Dalam konteks lebih luas, Hery menjelaskan bahwa sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekosistem Islami yang sangat besar.
Hery menekankan, pesantren dianggap sebagai fokus utama yang dapat memberikan dampak positif pada pengembangan pasar dan ekosistem Islam.
“Pesantren memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Karena itu, kami terus berupaya mengkaji skema yang tepat dan efisien agar pesantren dapat memberikan kontribusi yang lebih besar,” tegas Hery.
Hingga saat ini, BSI telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 8 ribu pesantren di Indonesia. Berbagai inisiatif pengembangan ekonomi di lingkungan pesantren melibatkan pembiayaan Pertashop, dukungan untuk UMKM dan Agen BSI Smart, layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif. BSI juga aktif mendukung manajemen masjid dan mendorong kewirausahaan melalui program Talenta Wirausaha BSI bagi para santri pesantren.
“Pesantren merupakan salah satu ekosistem Islami yang terus dibangun BSI sebagai upaya memperluas pangsa pasar keuangan syariah dan meningkatkan inklusi perbankan syariah di Indonesia,” pungkas Hery. (IA)