Banda Aceh — Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menyelenggarakan Seminar Proposal Tesis untuk Program Studi Magister Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) pada Jum’at, 4 November 2022.
Kegiatan yang berlangsung di ruang sidang 1 pada gedung Pascasarjana dilangsungkan dengan dua peserta seminar yang berasal dari program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Kedua peserta tersebut adalah Fathurrahman Helmi dan Riska Refiana.
Dalam kegiatan ini dewan penguji diketuai oleh Ridwan M Hasan MTh PhD beserta penguji lainnya yaitu Dr Abdul Rani Usman MSi, Dr Jauhari Hasan MSi dan Teuku Zulyadi MKesos PhD. Selain penguji yang merupakan dosen pengajar di program pascasarjana UIN Ar-Raniry.
Pada kegiatan ini juga dihadiri dosen yang berasal dari University of Freiburg, Jerman yakni Prof Dr Jurgen Ruland selaku penguji tamu. Peserta seminar pertama dimulai dari Fathurrahman Helmi yang membawakan judul penelitian, Retorika Politik Aristoteles Oleh Agus Harimurti Yudhoyono Pada Pidato Kebangsaan di Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat.
Penelitian ini membahas tentang pidato kebangsaan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Agus Harimurti Yudhoyono pada 16 September 2022.
Pada sesi tanya jawab beserta saran, Prof Jurgen Ruland menitikberatkan mengapa fokus dari penelitian ini menjadikan sosok Aristoteles yang memperkenalkan retorika menjadi acuan untuk penelitian yang dilakukan peserta pertama.
“Harus ada justifikasi yang kuat kenapa memilih Aristoteles dalam konteks retorika mengingat filsuf tersebut memperkenalkan retorika di abad ke-5 sebelum Masehi, coba untuk kembali dilihat apakah ada filsuf di era saat ini yang membahas retorika juga,” ujar Prof Jurgen Ruland.
Selain itu Prof Jurgen menambahkan soal mengapa peserta seminar pertama menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai politisi yang diangkat dalam penelitian yang dibahas.
“Tambahan dari saya adalah mengenai kenapa sosok AHY yang menjadi objek penelitian dalam pidato kebangsaannya, itu harus dijelaskan sehingga kekuatan dari penelitian ini semakin jelas dan terarah. Apakah memang pantas AHY menjadi bahan untuk penelitian daripada politisi lainnya,” ucap Prof Jurgen.
Sementara dari Ketua Dewan Penguji Ridwan M Hasan MTh PHD lebih menekankan kepada kaidah penulisan penelitian yang sudah ditetapkan oleh program pascasarjana sehingga penelitian bisa sesuai dengan aturan.
“Untuk membuat penelitian lebih sempurna, jangan lupa melihat kaidah penulisan tesis yang berlaku di UIN Ar-Raniry,” pungkas Ridwan M Hasan yang juga merupakan Ketua Prodi Magister Komunikasi Penyiaran Islam.
Sementara itu peserta kedua yaitu Riska Refiana mempresentasikan penelitian berjudul Strategi Komunikasi Pengelola Celosia Garden Dalam Penguatan Branding Wisata Kecamatan Panga, Aceh Jaya.
Penelitian ini sendiri membahas tentang bagaimana branding atau pencitraan yang dilakukan oleh pengelola salah satu taman rekreasi yang punya ciri khas dengan bunga Celosia.
Kemudian pada sesi tanya jawab dan juga saran, Prof Jurgen diberikan pula kesempatan berbagi pikiran dan ilmunya kepada peserta seminar. Prof Jurgen lebih memfokuskan kepada responden yang terdapat pada penelitian tersebut.
“Mengingat ini penelitian yang bersifat rationalism (kuantitatif) maka ada baiknya untuk memperbanyak responden yang dijadikan sampel untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan di dalam penelitian ini,” kata Prof Jurgen.
Pada momen yang sama juga Prof Jurgen menjelaskan, kedua penelitian yang disajikan oleh masing-masing peserta ada perbedaan dan itu sudah sesuai dengan judul penelitian yang diangkat.
“Yang saya lihat penelitian dari Riska adalah penelitian yang memakai pendekatan rationalisme (kuantitatif) dengan penggunaan sampel di dalamnya sementara untuk Fathur itu lebih kepada reflexivisme (kualitatif),” pungkas Prof Jurgen.
Di sisi lain, Teuku Zulyadi MKesos PhD juga memberi tanggapan terhadap penelitian tersebut dengan melihat bagaimana latar belakang harus dikuatkan dan mengapa memilih judul ini untuk menjadi tesis ke depannya.
“Juga perlu dilihat batasan waktu dari penelitian ini, kapan dimulai dan berakhirnya mengingat ini berkaitan dengan pengunjung yang hadir di lokasi wisata tersebut ” kata Teuku Zulyadi.
Setelah dua peserta menyelesaikan materi presentasi dan juga diberikan wejangan oleh para penguji termasuk Prof Jurgen Ruland, acara diakhiri dengan foto bersama di ruang sidang tersebut. (IA)