Infoaceh.net, Aceh Besar — Pulau Breuh yang merupakan salah satu pulau utama di Pulau Aceh memiliki banyak potensi sumber daya alam seperti pantai-pantai bersih berpasir putih, yang dapat dikembangkan menjadi potensi pariwisata.
Tidak hanya keindahan alamnya, Pulau Breuh menawarkan berbagai pilihan destinasi wisata yang menarik dan beragam.
Bagi para pencinta pantai, ada beberapa pilihan yang indah seperti Pantai Pasie Balue, Pantai Penyi, Blang Situngkoh, Pantai Rinon, dan Pantai Meuligge, yang semuanya menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan dan suasana yang menyegarkan.
Bagi yang gemar mendaki dan berkemah, Ujong Bau dan Spot Camping Alue Raya merupakan tempat yang tepat untuk menikmati petualangan alam.
Pulau ini juga populer bagi penggemar Snorkling, dengan beberapa spot menakjubkan seperti Snorkling Paloh, Snorkling Lampeng, Snorkling Linon, Snorkling Lhok Krut, dan Snorkling Kumude Cut, yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang memukau.
Bagi para pemancing, ada beberapa spot mancing menarik di Ujung Ngapeh Lampeng dan Aroh Lampuyang yang menawarkan pengalaman memancing di lokasi yang tenang dan kaya ikan.
Selain itu, Pulau Breuh juga memiliki sejumlah situs bersejarah, seperti Kuburan Tsunami yang mengingatkan pada tragedi besar, serta Mercusuar William Torren Meulingge yang menjadi saksi bisu sejarah kelautan daerah ini.
Bagi pecinta alam, terdapat Hutan Mangrove dan Savana Desa Lampeng yang menawarkan pemandangan hijau yang mempesona.
Jangan lewatkan juga Air Terjun Lampeng yang menyegarkan, serta Spot Foto Desa Meulingge yang cocok untuk berfoto ria dengan latar belakang alam yang menakjubkan.
Sebagai tambahan, ada juga Taman Impian 3R (Rumah Ramah Remaja), yang menjadi tempat menarik bagi para remaja untuk berkumpul dan berkreasi. Dengan segala keindahan dan keragamannya, Pulau Breuh menjadi destinasi wisata yang patut untuk dijelajahi dan menjadi daya tarik dari Pulo Aceh.
Potensi ini menjadi dorongan bagi sekelompok Mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) Prodi Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala melalui kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan atau yang biasa dikenal dengan PPK Ormawa yang dibimbing oleh Bapak Freddy Sapta Wirandha ST MEng, yang dilakukan di Desa Gugop, Kecamatan Pulo Aceh.
Kegiatan ini bertujuan menerapkan konsep pengelolaan pariwisata di Desa Gugop yang merupakan salah satu desa di pulau breuh dengan memanfaatkan teknologi berbasis smart ecotourism yaitu pengelolaan pariwisata dengan memberikan pemahaman pengelolaan pariwisata tanpa merusak ekosistem sekitar, dan mengoptimalkan potensi pariwisata dengan menciptakan teknologi Artificial Intelligence Mobile Geographic Information System (AI Mobile GIS) yang merupakan penggabungan kecerdasan buatan (AI) dan sistem informasi geografis (GIS) yang dapat diakses dari smartphone untuk memudahkan wisatawan dalam mencari informasi tentang objek wisata yang ada di Pulau Breueh.
“Program PPK ORMAWA ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk turun langsung kemasyarakat sebagai bentuk menjalankan pengabdian dan bersosialisasi serta kontribusi bersama masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang dipelajari dikampus terutama dibidang penerapan konsep smart ecotourism di pulo Aceh terutama didesa Gugop berbasis GIS dan aplikasi android,” ucap Ir. Freddy Sapta Wirandha ST MEng sebagai dosen pembimbing mahasiswa program PPK ORMAWA HIMA-TG, Kamis (14/11).
“Program ini menjadi wadah pembelajaran bagi kami dalam mengaplikasikan keilmuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat terutama dibidang pengelolaan wisata. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk mendapatkan berbagai pembelajaran dan saling bertukar informasi dengan Masyarakat didesa Gugop dan Masyarakat pulo Aceh secara umum,” kata Rahiel Adiannur selaku ketua tim pelaksana PPK ORMAWA HIMA-TG 2024.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan wisata berbasis ekowisata dan teknologi, mendukung peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung dan juga membatu mobilitas para wisata serta mempermudah akses informasi tentang objek-objek wisata yang ada di Desa Gugop dan Pulo Aceh umumnya” kata Pak Tarmizi, Keuchik Desa Gugop, Pulo Breuh.
Tahapan program ini dimulai dengan mengumpulkan data-data di lapangan seperti pengambilan data potensi-potensi wisata berbasis aplikasi GIS, melakukan kegiatan sosialisasi untuk mengenalkan bagaimana konsep ekowisata dan aplikasi android yang di buat, serta bagaimana cara mengimplementasikan konsep ekowisata tanpa merusak lingkungan dan kearifan lokal yang ada.
Kegiatan ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh elemen Masyarakat.
Program ini juga bekerjasama dengan Lembaga Ekowisata Pulo Aceh (LEPA) dalam membantu mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Harapannya dari kegiatan ini konsep pengelolaan pariwisata berbasis smart ecotourism dapat diterapkan sehingga masyarakat Desa Gugop mampu melakukan pengelolaan pariwisata berkelanjutan dan dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Desa Gugop.