BANDA ACEH — Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Artline Sachihata Nagoya Jepang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Bidang Pendidikan. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg dan Direktur Utama Artline Indonesia Aruwan Soenardi dan disaksikan Perwakilan Arline Aceh Zainal Abidin MT dan Kabid Pendidikan Madrasah Drs Mukhlis MPd di Hotel Permata Hati Banda Aceh, Senin (10/1).
Pada kesempatan ini, Iqbal sekaligus membuka kegiatan Seminar Nasional bertema “Peran dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja dalam pengembangan pendidikan,”, yang diselenggarakan Kanwil dan Artline di hotel yang sama.
CEO Artline Jepang Mr Masa Okuno secara daring mengatakan kerja sama itu dilakukan untuk pencapaian pendidikan yang lebih baik di Aceh yang pernah dilakukan sebelumnya dan dipandang perlu dilakukan perpanjangan kerja sama.
“Kita pikir hal ini sangat penting dilakukan untuk memperkuat kerjasama dan dukungan dari pihak Jepang, kami yakin dari pihak Kanwil juga akan berusaha yang terbaik, untuk menyukseskan berbagai program kami di Aceh,” katanya.
Dikatakannya, kita menghargai dan apresiasi atas keberlanjutan kerjasama melalui program ini.
“Bagi kami kedisiplinan adalah yang paling penting untuk berkembang dan memajukan pendidikan, jadi kita secara bersama terus melakukan berbagai kegiatan, untuk memperbaiki dan pembinaan sumber daya manusia, dan menjadikan pendidikan semakin maju,” sebutnya.
Kakanwil Iqbal mengatakan terimakasih atas kepercayaan dan fasilitas yang telah diberikan dari pimpinan Artline.
“Tentu kerjasama ini akan saling menguntungkan, dalam upaya perbaikan pendidikan. Kita di Aceh memiliki 712 satker di bawah Kementerian Agama, kita juga membina madrasah mulai dari Raudhatul Atfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA),” kata Iqbal.
“Kami bersyukur atas jalinan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini, kondisi saat ini minat dan kemauan orangtua untuk menitipkan anaknya di madrasah sangat tinggi, dan melalui kerjasama ini kita harapkan minat tersebut dapat kita pertahankan dan tingkatkan,” kata Iqbal.
Disisi lain, kesungguhan para pendidik dalam mentranfer ilmu, menjadikan nama madrasah terus bangkit.
“Kami siap mendukung dan menindaklanjuti kerjasama ini dengan baik sebagai peluang untuk pengembangan pendidikan madrasah, dan meningkatkan kompetensi pendidikan di Aceh,” ucapnya.
Kami mengharapkan agar pihak artline juga dapat berpartisipasi dalam menata sarana dan prasarana untuk peningkatan mutu pendidikan, tambahnya.
Perwakilan Artline Aceh, Zainal Abidin mengatakan Artline telah hadir di Aceh sejak tahun 2005 lalu, dan kami terus bergerak melakukan kerjasama guna realisasi berbagai program belum selesai di Aceh. Sinergi dengan Kanwil Kemenag Aceh sangat membantu dalam upaya mendorong pendidikan lebih baik.
“Kita berkomitmen dan memberikan kontribusi terbaik untuk pendidikan, melalui program kemitraan bidang pendidikan ‘Artline ka Jadeh, Aceh Caroeng,” katanya. (IA)