BANDA ACEH — Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengukuhkan delapan Guru Besar dalam rangkaian peringatan Milad ke-60.
Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan Guru Besar UIN Ar-Raniry berlangsung di Auditorium Prof Ali Hasjmy, Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023).
Delapan Guru Besar dari berbagai rumpun keilmuan tersebut dikukuhkan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani dan turut disaksikan Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg, anggota senat dan pimpinan UIN Ar-Raniry.
Mereka yang dikukuhkan sebagai guru besar adalah:
1. Prof Dr Syabuddin Gade MAg (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam)
2. Prof Dr Saifullah Idris SAg MAg (Guru Besar Ilmu Filsafat Pendidikan)
3. Prof Dr Damanhuri Basyir MAg (Guru Besar Ilmu Hadits)
4. Prof Dr Nurdin MAg (Guru Besar Ilmu Tafsir)
5. Prof Dr Muhammad AR MEd (Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam)
6. Prof Dr Khairuddin MAg (Guru Besar Ilmu Ushul Fiqh)
7. Prof Safrul Muluk SAg MA MEd PhD (Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris)
8. Prof Habiburrahim SAg MCom PhD (Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris)
Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani menegaskan pencapaian gelar Guru Besar bukanlah akhir dari perjalanan karir akademik. Seorang Profesor diharapkan memberikan sumbangsih yang lebih optimal bagi kemajuan pendidikan, peradaban, dan menjadi problem solver bagi masyarakat.
“Predikat Guru Besar jangan dimaknai sebagai rekognisi atau pengakuan negara semata, akan tetapi sebagai tanggung jawab keilmuan dan harus menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam mendidik anak bangsa,” tegas Ali Ramdhani.
Lebih lanjut, Kang Dhani, sapaan akrab Dirjen Pendis berharap kedelapan Profesor yang dikukuhkan hari ini dapat terus memacu kinerja dan kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi untuk kemajuan dan keunggulan Kampus UIN Ar- Raniry.
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati ini menilai peningkatan jumlah Guru Besar UIN Ar-Raniry ini, tentu akan berdampak signifikan bagi kinerja Program Studi untuk mencapai akreditas unggul dan berperan dalam Pembangunan Pendidikan di Aceh dan Indonesia.
Selanjutnya, Dhani menyinggung dan mengingatkan mengenai keutamaan doa orangtua, terutama doa Ibu. “Doa yang paling dekat dengan langit dan tak tertolak di langit itulah doa seorang ibu,” kata Kang Dhani.
Menurutnya, keberhasilan seseorang memang merupakan ikhtiar, tetapi ikhtiar tidak ada artinya jika tidak ada doa dan di sana terselip doa dari orang tua kita. Jika jika ingin berhasil, selalu menghormati dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.
“Belajarlah sepanjang masa, sebab orang yang terpelajar adalah pemilik masa lalu, orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan,” pesannya.
Kang Dhani juga berpesan, mengutip perkataan Sayyidina Umar bin Khattab bahwa kemuliaan seseorang ditentukan dari akalnya, derajat seseorang ditentukan dari agamanya. Kemudian kehormatan seseorang ditentukan dari budi pekertinya.
“Mahkota seseorang adalah akalnya, derajat seseorang adalah agamanya, sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya,” ungkap Kang Dhani mengutip perkataan Sayyidina Umar bin Khattab.
Muhammad Ali Ramdhani mengaku bangga dan mengucapkan selamat atas pencapaian kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam raihanan Akreditasi Unggul yang baru saja diperoleh berdasarkan keputusan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Raihan akreditasi unggul kampus UIN Ar-Raniry ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk menuju World Class University,” ujarnya.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg mengatakan pencapaian guru besar ini
bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai dosen, namun juga menjadi capaian universitas yang sangat penting.
Hal ini, akan berdampak pada penilaian UIN Ar Raniry yang semakin baik dan ini akan semakin meningkatkan kualitas kita untuk mengejar target kampus yang bertaraf Internasional.
Lebih lanjut, Mujib berharap momentum pengukuhan Guru Besar hari ini menginpirasi para akademisi yang lain untuk segara menjadi guru besar.
“Saat ini kita sudah mempunyai 38 Guru Besar, kita punya 109 Lektor Kepala, artinya kita punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang besar tahun 2024. Tentu, dengan kemauan yang keras, bapak/ibu yang berstatus Lektor Kepala juga mampu mencapai guru besar dimasa mendatang,” harapnya.
Ketua pelaksana Prof Dr Muhammad Yasir Yusuf MA mengungkapkan awal tahun 2023, masih mempunyai 26 guru besar yang masih bertugas dan aktif di UIN Ar-Raniry. Pada November 2023, jumlah guru besar UIN Ar Raniry telah mencapai 38 orang.
“Saat ini masih ada 12 berkas calon guru besar yang sedang dalam penilaian dan perbaikan,” ungkap Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama.
Yasir merincikan, dari 38 orang profesor yang dimiliki UIN Ar-Raniry saat ini, 2 orang berasal di Fakultas Adab dan Humaniora, 3 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 13 orang berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum.
Kemudian 14 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 5 orang dari Fakultas Ushuludin dan Filsafat dan 1 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi. (IA)