Kukuhkan Delapan Guru Besar, UIN Ar-Raniry Sudah Punya 38 Profesor
Selanjutnya, Dhani menyinggung dan mengingatkan mengenai keutamaan doa orangtua, terutama doa Ibu. “Doa yang paling dekat dengan langit dan tak tertolak di langit itulah doa seorang ibu,” kata Kang Dhani.
Menurutnya, keberhasilan seseorang memang merupakan ikhtiar, tetapi ikhtiar tidak ada artinya jika tidak ada doa dan di sana terselip doa dari orang tua kita. Jika jika ingin berhasil, selalu menghormati dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.
“Belajarlah sepanjang masa, sebab orang yang terpelajar adalah pemilik masa lalu, orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan,” pesannya.
Kang Dhani juga berpesan, mengutip perkataan Sayyidina Umar bin Khattab bahwa kemuliaan seseorang ditentukan dari akalnya, derajat seseorang ditentukan dari agamanya. Kemudian kehormatan seseorang ditentukan dari budi pekertinya.
“Mahkota seseorang adalah akalnya, derajat seseorang adalah agamanya, sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya,” ungkap Kang Dhani mengutip perkataan Sayyidina Umar bin Khattab.
Muhammad Ali Ramdhani mengaku bangga dan mengucapkan selamat atas pencapaian kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam raihanan Akreditasi Unggul yang baru saja diperoleh berdasarkan keputusan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Raihan akreditasi unggul kampus UIN Ar-Raniry ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk menuju World Class University,” ujarnya.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg mengatakan pencapaian guru besar ini
bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai dosen, namun juga menjadi capaian universitas yang sangat penting.
Hal ini, akan berdampak pada penilaian UIN Ar Raniry yang semakin baik dan ini akan semakin meningkatkan kualitas kita untuk mengejar target kampus yang bertaraf Internasional.
Lebih lanjut, Mujib berharap momentum pengukuhan Guru Besar hari ini menginpirasi para akademisi yang lain untuk segara menjadi guru besar.
“Saat ini kita sudah mempunyai 38 Guru Besar, kita punya 109 Lektor Kepala, artinya kita punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang besar tahun 2024. Tentu, dengan kemauan yang keras, bapak/ibu yang berstatus Lektor Kepala juga mampu mencapai guru besar dimasa mendatang,” harapnya.