BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar mengumpulkan para Rektor Universitas se-Aceh dalam rangka untuk segera mengirimkan para mahasiswa Aceh ke Singapura dan Rusia, Senin, 19 Februari 2024, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
Katibul Wali Muhammad Diwarsyah mengatakan pertemuan itu tindak lanjut dari kunjungan kerja Wali Nanggroe beberapa waktu lalu ke universitas di Rusia dan Singapura.
“Wali Nanggroe sudah mengajak universitas di Rusia dan Singapura untuk bekerja sama dengan Aceh, sekarang kita harus mempersiapkan universitas kita untuk dapat ikut dalam program ini,” kata Diwarsyah.
Mereka yang hadir pada pertemuan itu Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Taufiq Saidi MEng, Wakil Rektor UIN Ar Raniry Prof Dr Muhammad Yasir Yusuf SAg MA, Wakil Rektor Universitas Malikussaleh Dr Ir Azhari MSc IPM, Wakil Rektor Universitas Teuku Umar Ibrahim Laweung SKM MNSc.
Dr Fadhlullah SH MS, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah, Sonny M Iksan Mangkuwinata SE MSi, Wakil Rektor Universitas Al Muslim Dr Nasruddin ST MT, perwakilan Universitas Samudra Langsa dan Dr Dra Ratri Candrasari MPd, Wakil Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.
Di hadapan para pimpinan dan perwakilan pimpinan universitas se-Aceh tersebut, Wali Nanggroe meminta agar segera dikirimkan nama-nama untuk dilibatkan dalam program pengiriman pelajar, baik ke Singapura dan Rusia.
“Saya minta sebelum Juli sudah diberikan kepada kami nama-nama yang akan kita kirim,” pinta Wali Nanggroe.
“Insya Allah segera di tahun ini kita akan kirim para pelajar dari berbagai bidang studi untuk belajar di dua negara tersebut,” tambah Wali Nanggroe.
Ia juga mengatakan proses yang sudah dibangun selama dua tahun terakhir ini, Singapura dan Rusia menyampaikan komitmen membantu Aceh, khususnya di bidang pendidikan.
“Peluang ini harus kita manfaatkan secara maksimal. Kalau kita tidak penuhi, mereka akan tutup pintu, tidak akan percaya lagi dengan kita,” tegas Wali Nanggroe.
Upaya yang telah ditempuh Wali Nanggroe disambut baik para rektor dan perwakilan rektor universitas se-Aceh.
Prof Taufiq Saidi selaku Wakil Rektor USK mengatakan rencana pengiriman pelajar ke Singapura dan Rusia merupakan gebrakan yang sangat positif bagi pengembangan pendidikan Aceh.
Karena seperti diketahui, Singapura dan Rusia merupakan negara yang memiliki universitas dengan status sebagai top dunia.
Khususnya ke Rusia, untuk mengantisipasi kendala pada penguasaan bahasa, pihaknya akan segera mendorong terbentunya pusat studi bahasa Rusia di USK, yang aksesnya bukan hanya untuk mahasiswa, dan juga para siswa-siswi yang memiliki ketertarikan untuk melanjutkan pendidikan ke Rusia. (IA)