Lima Guru Besar Dikukuhkan, USK Sudah Miliki 166 Profesor
Penelitiannya sangat penting untuk Indonesia khususnya Aceh, mengingat minyak atsiri merupakan salah satu komoditi yang ketersediaannya cukup besar di Aceh.
“Beberapa minyak atsiri yang telah ia uji ternyata juga memiliki intensitas antioksidan sangat kuat. Prof. Yuliani bahkan membuat teknologi nanoemulsi dari minyak atsiri untuk pengawetan pangan,” ungkap Prof Marwan.
Kemudian, kepakaran Prof Dr dr Endang Mutiawati Rahayuningsih SpS diikhtiarkan untuk menjaga ketahanan nasional bidang kesehatan, yang berfokus pada pencegahan dan penanganan nyeri secara tepat. Karena saat ini banyak masyarakat penderita nyeri menangani nyeri secara mandiri dan minum obat anti nyeri secara sembarangan.
Karena itu Prof Endang merumuskan cara penanganan nyeri ke dalam empat jenis penanganan yang berbeda. Masing-masing penanganan menggunakan obat-obatan yang berbeda sesuai jenis nyeri yang dirasakan oleh penderita.
“Penelitian Prof Endang sangat penting untuk didistribusikan pada seluruh tenaga Kesehatan dan masyarakat luas. Jika kita semua memiliki pemahaman terhadap jenis dan penanganan nyeri, maka obat-obatan yang kita konsumsi akan lebih tepat sehingga tidak akan memperburuk kondisi organ tubuh lain,” pungkasnya. (IA)