INFOACEH.NET. BANDA ACEH — Semua guru sekolah Muhammadiyah harus berintegritas dan berkualitas. Karena, jika para gurunya telah berintegritas dan berkualitas serta dapat memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada para murid, maka ini akan mendorong para wali murid memberikan apresiasi positif kepada sekolah tersebut.
Hal ini penting dioptimalkan karena apresiasi positif dari para wali murid dapat menjadi syiar atau promosi agar sekolah Muhammadiyah diminati sehingga menjadi sekolah unggul dan favorit.
Pernyataan itu disampaikan Dr Taqwaddin, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Aceh saat menyampaikan sambutan pada acara Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Muhammadiyah se-Aceh dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Aceh di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh pada 7-10 November 2024.
Taqwaddin, didampingi Ketua Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Aceh, Dr Iskandar Muda Hasibuan, menyampaikan dalam dua tahun kepemimpinan sudah mulai memperlihatkan kemajuan-kemajuan.
Misalnya, dua tahun lalu total murid/siswa sekolah Muhammadiyah se-Aceh berjumlah 3.025 orang.
“Alhamdulillah pada tahun 2024 sekarang total murid/siswa Muhammadiyah telah lebih dari 9.000 orang. Artinya ada peningkatan yang signifikan. Begitu pula dalam hal status sekolah, saat ini hampir semua Sekolah Muhammadiyah di Aceh telah berstatus unggul, walaupun secara sarana prasarana belum sebagus sekolah negeri,” terangnya, Sabtu (9/11).
Taqwaddin mengakui sebagian besar guru Sekolah Muhammadiyah di seluruh Aceh belum memiliki pendapatan layak sebagaimana halnya guru PNS.
“Maka karena itu, saya meminta kepada semua kepala sekolah Muhammadiyah di Aceh untuk berupaya optimal agar sekolah Muhammadiyah menjadi sekolah favorit dan unggul dalam berbagai prestasi sehingga diminati masyarakat,” terang Wakil Ketua PWM Aceh yang juga Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor.
Dengan semakin banyak murid/siswa maka sudah tentu pemasukan yang akan diterima sekolah juga makin meningkat, yang akhirnya kesejahteraan guru juga bisa ditingkatkan.
Harapan saya, semua guru Sekolah Muhammadiyah se-Aceh bisa mendapatkan honorarium per bulannya minimal setara dengan upah minimum provinsi (UMP)
Taqwaddin menyampaikan terima kasih kepada Dr Agung Danarto, Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang hadir membuka acara penting ini. Terima kasih juga kepada Dr Yudi Herman, Ketua Balai Guru Penggerak (BGP) Aceh yang telah membantu akomodasi dan konsumsi acara ini.