Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD
Banda Aceh — Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh ikut melakukan penggalangan dana untuk membantu siswa yang kurang mampu dalam menanggulangi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang telah berdampak krisis pada ekonomi masyarakat.
Sumbangan dana tersebut nantinya diberikan untuk kepada siswa/siswi SMA, SMK dan SLB se-Aceh dalam bentuk paket sembako. Harga satu paket senilai Rp 200 ribu terdiri atas beras, minyak goreng dan gula pasir.
Untuk itu, Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD telah menyurati Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah se-Aceh agar berinisiatif memfasilitasi sumbangan dari berbagai sumber baik dari lingkungan internal maupun eksternal yang tidak mengikat.
Namun, beberapa kalangan justru mempertanyakan permintaan Kadis Pendidikan Aceh kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah untuk memfasilitasi sumbangan di wilayahnya masing-masing.
“Sumbangan itu dimaksudkan untuk membantu kebutuhan siswa-siswi SMA/SMK/SLB yang berasal dari keluarga kurang mampu dan terdampak Covid-19,” ujar Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri Kamis (30/4).
Ia menjelaskan, sumber eksternal yang dimaksud dalam surat Kepala Dinas tersebut adalah orang tua/wali siswa yang memiliki kemampuan lebih dan tergabung dalam Komite Sekolah.
“Saya senang dan berterima kasih dengan adanya pandangan beragam dan konstruktif terhadap masalah ini. Ini menjadi indikator semakin tingginya partisipasi dan kepedulian dari berbagai pihak dalam ikhtiar pengembangan dan peningkatan mutu layanan pendidikan di Aceh,” katanya.
Dalam pandangannya, penggalangan sumbangan pendidikan seperti ini juga memiliki aspek penguatan kualitas akhlak, yang juga merupakan salah satu misi pendidikan di Aceh. Hal ini juga selaras dengan edaran Mendikbud yang mengarahkan proses belajar dalam masa Pandemi Covid-19 harus memberikan pengalaman berharga, salah satunya menumbuhkan rasa empati dan kepribadian solider sepanjang hidupnya.
“Kita berharap dari kegiatan ini akan tumbuh rasa kesalehan sosial yang lebih baik, bagi yang mendonasi ataupun penerima donasi,” terang Rachmat Fitri.
Selanjutnya, Kadisdik Aceh menambahkan kegiatan penggalangan sumbangan untuk mereka yang terdampak Covid-19 sudah berlangsung secara sukarela sejak beberapa bulan lalu, atas inisiatif warga sekolah masing-masing.
Beberapa sekolah di Banda Aceh, bertempat di SMKN 5 memberikan bantuan sembako kepada siswa-siswi dan masyarakat umum di sekitarnya. Pada waktu yang berbeda memproduksi dan membagi-bagikan ribuan masker hasil produksi SMKN di Bundaran Simpang 5 dan Bundaran Lambaro.
Inisiatif yang kurang lebih sama, juga muncul dari para alumni misalnya Alumni SMAN 3 Banda Aceh yang melakukan penyemprotan disinfektan, memberikan bantuan sembako dan berbagai kegiatan lain.
Pada bagian akhir, Kadisdik Aceh menegaskan semua sumbangan itu dikumpulkan dari masing masing sekolah dan disalurkan kembali kepada siswa-siswi kurang mampu di sekolah bersangkutan.
“Pihak Cabang Dinas hanya memfasilitasi proses penggalangan dan penyaluran sumbangan, serta melaporkannya kepada Dinas Pendidikan Aceh,” pungkasnya. (m)