Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

PGRI Aceh Tolak Arogansi dan Ancaman terhadap Kepsek, Guru dan Sekolah

Pengurus PGRI Aceh saat melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua III DPR Aceh Hendra Budian di ruang kerjanya gedung DPRA, Rabu (22/9)

BANDA ACEH – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Aceh menolak segala bentuk sikap arogansi baik berupa ancaman fisik dan verbal, ancaman karier dan jabatan serta ancaman mutasi serta ancaman pemotongan anggaran yang diberikan kepada sekolah, kepala sekolah (Kepsek) dan guru terkait program vaksinasi covid-19 bagi siswa.

Karena segala bentuk tekanan yang diberikan akan menambah beban kepala sekolah dan guru yang sedang tertekan akibat tuntutan orangtua/wali dan masyarakat untuk melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) secara luring dimana masih terdapat berbagai kelemahan dalam pelaksanaan PBM secara daring atau online.

Demikian salah satu pernyataan sikap pengurus PGRI Aceh saat melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hendra Budian di ruang kerjanya gedung DPRA, Rabu (22/9).

Pengurus PGRI Aceh yang hadir terdiri atas Wakil Ketua 1 PGRI Aceh Dr Chairil Almy, Sekretaris Umum PGRI Aceh Drs M Nurdin, Wakil Ketua III M Adam SPd, Wakil Sekretaris PGRI Aceh Zaidarsyah SPd dan Kepala Biro Tenaga Kerja PGRI Aceh Zulfadli SPd

“Tekanan yang diterima kepala sekolah dan guru akan memicu konflik hubungan kerja dan konflik sosial antara kepala sekolah, guru, siswa serta orang tua/wali. Jika Konflik ini terjadi, maka akan berdampak terhadap kemajuan pendidikan Aceh,” ujar Wakil Ketua 1 PGRI Aceh Dr Chairil Almy.

PGRI Aceh mengharapkan Pemerintah Aceh dan jajarannya mampu memberikan penghormatan dan penghargaan bagi guru, karena jika guru Aceh bermartabat, maka akan terbentuk generasi Aceh yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas serta akhlak mulia.

Menurut Chairil Almy, lingkungan pendidikan adalah lingkungan kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dia ntaranya sekolah, keluarga dan masyarakat.

Peran guru adalah mengajar dan mendidik siswa, namun mengingat usia peserta didik yang belum dewasa maka peran keluarga dan masyarakat juga akan mempengaruhi tingkat kemauan, kemampuan dan karakter siswa.

Dasar kajian inilah, PGRI Aceh berpendapat sangatlah tidak tepat jika kesuksesan vaksinasi bagi siswa dibebankan menjadi tanggungjawab dari kepala sekolah dan guru.

“Sampai saat ini Pemerintah Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh belum pernah mengajak PGRI Aceh untuk berdialog mencari metode dan pendekatan yang tepat dan humanis dalam menyukseskan program vaksinasi bagi dunia pendidikan.

Namun, di sisi lain PGRI Aceh secara mandiri tetap melakukan sosialisasi dan edukasi tentang manfaat vaksinasi bagi pengurus PGRU dan guru untuk mempercepat pelaksanaan PBM secara luring (tatap muka di sekolah) di seluruh Provinsi Aceh.

PGRI Aceh menyarankan diadakan dialog kembali antara Dinas Pendidikan Aceh, Majelis Pendidikan Aceh (MPA), PGRI Aceh dan Satgas Covid-19 Aceh dengan DPR Aceh sebagai fasilisator untuk mencari solusi bersama terhadap pendekatan dan penanganan program vaksinasi siswa, dialog ini sangat dibutuhkan untuk menyejukkan suasana lingkungan pendidikan dan menyukseskan program vaksinasi guru dan siswa.

Dalam rangka menyejukkan suasana dan memberi kenyamanan lingkungan sekolah serta membatasi perkembangan isu-isu yang berkembang, maka PGRI Aceh sangat mengharapkan adanya pernyataan garansi dari Pemerintah Aceh dan DPRA, bahwa program vaksinasi siswa tidak berkonsekuensi kepada pemberhentian dan mutasi kepala sekolah, mutasi dan guru dan pemotongan anggaran sekolah dan sebagainya.

“PGRI Aceh sepakat dan sangat mendukung upaya Pemerintah Aceh dalam program vaksinasi bagi guru dan siswa untuk menekan penularan covid-19 di Aceh, dengan catatan tetap memperhatikan pertimbangan medis terhadap kesehatan guru dan siswa sebagai calon penerima vaksin. Dan secara khusus untuk kelompok siswa mengingat usia belum dewasa, maka vaksinasi dilakukan dengan keizinan dari orang tua/wali,” sebutnya.

PGRI Aceh memandang batas tuntas vaksinasi siswa 30 September 2021 yang diberikan, sangat singkat dan tidak relevan untuk dilaksanakan di lapangan.

PGRI Aceh menyarankan deadline 30 September 2021 tersebut, bisa dijadikan acuan tanggal evaluasi terhadap pelaksanaan vaksinasi, sehingga apabila terdapat beberapa sekolah minim siswa yang ikut vaksinasi, maka perlu dialog kembali tentang metode dan pola pendekatan pelaksanaan vaksinasi siswa dan harapan PGRI Aceh dengan kerja sama yang sinergis dan harmonis semua pihak, maka target sukses vaksinasi di lingkungan sekolah dapat tercapai.

PGRI Aceh mengajak pengurus PGRI se-Aceh, kepala sekolah dan para guru se-Aceh untuk bersinergi dengan Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota dalam mensukseskan program vaksinasi guru dan siswa.

PGRI Aceh juga kembali mendorong DPRA untuk mempercepat penyusunan, pembahasan hingga pengesahan qanun perlindungan guru Aceh yang sebelumnya telah diusulkan oleh PGRI Aceh kepada DPRA. (IA)

Lainnya

Konsulat Jenderal Singapura di Medan bersama delegasi mahasiswa dari Ngee Ann Polytechnic, mengunjungi Aceh, Kamis, 3 Juli 2025. (Foto: Ist)
Abdullah ditunjuk jadi Plh Kepala Inspektorat Aceh. (Foto: Ist)
Pelayanan Bea Cukai Aceh mendapat pengakuan publik hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk Triwulan II Tahun 2025. (Foto: Ist)
Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh Selatan Zikri SPd
OJK Luncurkan Dua Database Asuransi, Buka Akses Data Agen dan Polis Secara Terbuka
Ribuan masyarakat memadati area Shelter Galaxy Lanud SIM dalam acara Open Base yang digelar TNI AU untuk melihat Pesawat Tempur F-16 dari dekat, Kamis (3/7). (Foto: Dok. Lanud SIM)
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar menerima kunjungan Dr Zulkifli Yus MH, Ketua Mahkamah Syariah Aceh yang baru, bersama tiga hakim tinggi di Meuligoe Wali Nanggroe, Kamis, 3 Juli 2025. (Foto: Ist)
17 Platform Kripto Resmi Bappebti 2025: Indodax hingga Vonix Masuk Daftar
Ajudan dan Kuasa Hukum Jokowi Datangi Polda Metro, Ada Apa?
Unduh TikTok Tanpa Watermark dan Video FB Secara Gratis
Ini Kekuatan Iran yang Diyakini Buat AS Khawatir dan Akhirnya Pilih Gencatan Senjata
Dirilis PBB, Ini Daftar Hitam Perusahaan-Perusahaan yang Bantu Operasi Militer Israel di Gaza
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam) Mahfud MD
Menteri Majid bin Abdullah al Qasabi tampak terus mendampingi sebagai perwakilan negara.
Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran memimpin sertijab Dandim 0103/Aceh Utara dan Dandim 0111/Bireuen di Gedung KNPI Korem 011/Lilawangsa, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Kamis (3/7). (Foto: Dok. Penrem 011/Lilawangsa)
Gibran Didesak Mengundurkan Diri dari Kursi Wapres dalam Jangka 7 Hari oleh Para Advokat
KPK Temukan Senjata Api, Bobby Sebut Topan Ketua Perbakin
Nasib Tragis Warga Gaza, Diam Mati Kelaparan, Antre Bantuan Makan Ditembaki Tentara Israel
Makin Panas! Alumni UGM Bergerak, Ultimatum Rektor dan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu
Malaysia Panas Gegara Kesepakatan Anwar Ibrahim dan Prabowo Kelola Bersama Blok Ambalat
Enable Notifications OK No thanks