BANDA ACEH – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh meraih medali silver pada ajang Indonesia International IoT Olympiad (I3O), yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA). USK turun dengan nama tim Intelli Charge.
Tim Intelli Charge USK terdiri atas 5 orang yakni M Al Lail Qadrillah dari Teknik Elektro, Irfan Wahyuda Teknik Elektro, Ariq Alghifary Teknik Elektro, Sirajul ilmi Teknik Komputer, Imam Akbar Al Khalis Teknik Sipil.
Tim ini dibimbing oleh Aulia Rahman ST MSc, dosen dari Jurusan Teknik Elektro dan Komputer.
M Al Lail mengungkapkan, di ajang tersebut USK menghadirkan prototipe meteran prabayar, yang dapat mengisi token listrik dan memonitoring penggunaan listrik dari jarak jauh, menggunakan aplikasi mobile, juga mampu memprediksi kapan token listriknya bakal habis.
“Produk ini dimaksudkan sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik, serta memudahkan pengguna dalam mengelola penggunaan daya listrik mereka. Dengan teknologi canggih ini, pengguna dapat mengontrol dan mengatur pengisian token secara praktis dan efektif,” ujar Tim Intelli Charge USK M Al Lail Qadrillah dari Teknik Elektro di Banda Aceh, Senin (19/6).
Ia menuturkan, awal terbentuknya tim ini saat mereka saling berkumpul dan berdiskusi terkait permasalahan sehari hari yang terjadi, yaitu pengisian token listrik secara manual yang dinilai kurang praktis dan sulit untuk memastikan kapan token akan habis.
“Tim kami melakukan penelitian pada meteran listrik prabayar dengan mengintegrasikannya pada jaringan internet dan menanamkan kecerdasan buatan didalamnya,” beber M Al lail.
Dari diskusi tersebut, muncul sebuah ide untuk pengisian token listrik secara online dan memprediksi habisnya token, sehingga pengguna dapat menyisihkan uang pada pembelian berikutnya.
Kompetisi tingkat internasional ini diikuti para pelajar dari 13 negara, yakni Vietnam, Thailand, Iran, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Turkey, Indonesia, Meksiko, Bangladesh, Timor Leste, Uni Emirat Arab and Azerbaijan.
Para peserta Olimpiade tersebut terbagi dalam 75 tim yang mengikuti kompetisi ini secara daring dan 25 peserta lainnya hadir secara offline di USK. (IA)