Banda Aceh — Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengingatkan masyarakat khususnya para orang tua, yang anaknya hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi untuk tidak percaya pada calo yang menawarkan jasa kelulusan.
Hal ini disampaikan rektor, seiring mulai berlangsungnya proses seleksi penerimaan mahasiswa baru baik melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Di masa-masa seperti inilah, ungkap rektor, banyak calo yang mulai memperdaya masyarakat dengan iming-iming untuk lulus di berbagai perguruan tinggi. Padahal Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah menegaskan, proses seleksi masuk perguruan tinggi telah tersistem dengan sangat baik, yang tidak memungkin siapapun untuk melakukan kecurangan.
“Saya harap para orang tua tidak percaya kepada orang-orang yang mengaku bisa meluluskan. LTMPT telah berkomitmen untuk menyelenggarakan proses seleksi ini secara akuntable. Jadi, tidak ada calo atau apapun namanya yang bisa meluluskan,” ungkap Rektor USK yang merupakan Wakil Ketua I LTMPT, Kamis (18/3).
Salah satu modus yang kerap dilakukan para calo, ungkap rektor, yaitu mereka menjanjikan kelulusan dengan meminta sejumlah uang. Lalu seolah-olah mereka mengurusi proses seleksi ini sehingga nama peserta yang bersangkutan bisa lulus. Padahal, sejatinya mereka tidak melakukan apapun. Tapi hanya menunggu pengumuman kelulusan.
“Jika anak tersebut lulus, seolah itu adalah jasa dia. Jika tidak, maka dia tidak bertanggung jawab dan pergi membawa uang yang telah diberikan. Jadi, jangan pernah percaya. Kalau anak kita pintar, Insya Allah dia akan lulus dengan sendirinya, ” ungkap rektor.
Selain itu, rektor juga menegaskan kepada para kepala sekolah maupun guru untuk tidak berlaku curang yaitu dengan mengubah nilai siswanya. Apabila hal tersebut terjadi, maka sekolah yang bersangkutan akan di-blacklist. Bahkan, sekalipun siswanya telah dinyatakan lulus, lalu dikemudian hari terbukti curang maka kelulusan siswa tersebut dapat dibatalkan.
“Jadi saya ingatkan kepala sekolah maupun guru, jangan pernah mengubah nilai siswanya. Karena kita ingin memberikan anak kita yang terbaik. Jangan sampai mereka yang sudah lelah belajar lalu tidak lulus karena dicurangi,” tegas Rektor.
Hal senada juga disampaikan Ketua LTMPT Prof. Mohamad Nasih yang mengatakan, LTMPT sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengurusi proses seleksi masuk PTN ini, tidak pernah melakukan kesepakatan kerja sama baik dengan instansi maupun perorangan untuk meluluskan sesorang ke PTN.
“Kursi di PTN dan program studi favorit tidak diperjualbelikan,” tegasnya. (IA)