LHOKSEUMAWE – Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mulai tahun ajaran ini menerima mahasiswa baru untuk Program Magister (S-2) Keuangan Islam Terapan.
Kepastian ini diperoleh setelah PNL menerima salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nomor 97/D/OT/2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Keuangan Islam Terapan di Jurusan Tata Niaga PNL.
Direktur PNL Ir Rizal Syahyadi ST MEng.Sc, Selasa (12/4), mengatakan program magister terapan ini memiliki keunggulan di bidang keuangan Islam terapan. Prodi ini sangat relevan dibuka di Aceh yang berstatus daerah otonomi khusus mempunyai kewenangan terkait penerapan syariat Islam.
“Apalagi di Aceh sudah diterapkan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS), ini bagai gayung bersambut,” ungkap Ketua PII Kota Lhokseumawe ini.
Pria yang biasa disapa Didi ini menambahkan, ekspansi lembaga keuangan syariah nasional yang sangat luas telah mampu meningkatkan permintaan publik terhadap layanan keuangan yang berbasis syariah, sehingga menuntut suplai SDM di semua lini jabatan.
“Prodi ini menjadi solusi yang mampu memenuhi kebutuhan SDM secara kuantitas maupun kualitas pada level pimpinan. Karena karakter keunggulan lulusan prodi ini lebih diarahkan ke aspek softskills dan kepemimpinan,” ujarnya.
Sementara Ketua Jurusan Tata Niaga PNL Zulkarnaini SE MSi.Ak.CA mengatakan kehadiran prodi ini karena dukungan penuh dari Direktur dan Manajemen PNL, serta kerja keras Tim Task Force Jurusan Tata Niaga.
“Atas nama pribadi dan Jurusan Tata Niaga, saya merasa bangga dan bahagia karena untuk saat ini, prodi ini masih satu-satunya di Indonesia,” ungkapnya
Pria yang biasa disapa Jol Seleb ini menambahkan, ini merupakan kabar gembira bagi lulusan Sarjana Terapan atau Diloma IV Politeknik atau Sarjana dari perguruan tinggi yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang Pascasarjana.
“Secara umum calon mahasiswa yang dapat diterima berasal dari lulusan sarjana atau sarjana terapan bidang keuangan, manajemen, akuntansi, bisnis, keuangan syariah, ekonomi Islam, ilmu ekonomi, ilmu-ilmu
sosial dan humaniora lainnya,” ujarnya. (IA)