LHOKSEMUAWE — Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran menggelar pertemuan silaturrahmi dengan Kepala Sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri se-Kota Lhokseumawe yang berlangsung di SMP Negeri 7 Kota Lhokseumawe pada Kamis (16/2).
Dalam pertemuan ini, Pj Wali Kota meminta dukungan pihak sekolah terkait program pemerintah yaitu menyukseskan suntik imunisasi Polio yang harus bisa mencapai target.
Hal ini dilakukan sebagai respon atas kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Kabupaten Pidie, Bireun dan Aceh Utara.
“Ini tolong kepala sekolah, wali kelas untuk membantu mencapai target mudah-mudahan bisa mencapai 100%. Suntik polio ini bentuk rasa sayang pemerintah untuk murid yang ada di Aceh khususnya di kota Lhokseumawe,” ungkap Imran.
Termasuk juga program imunisasi dasar lengkap, setelah dilakukan pengecekan ke puskesmas cakupannya masih minim.
Demi menyukseskan program ini Imran akan menjadikan sertifikat imunisasi dasar lengkap sebagai salah satu syarat wajib untuk mendaftar sekolah anak.
“Saya katakan bahwa ke depannya syarat penerimaan murid mulai dari PAUD, TK, SD, SMP harus ada sertifikat imunisasi dasar lengkap, kalau tidak ada silahkan saja cari sekolah di luar Lhokseumawe,” tegas Imran.
“Saya juga minta para kepala sekolah SD dan SMP agar lebih serius mengurus anak didik. Karena, kemajuan peserta didik berada di tangan kepala sekolah,” ucap Imran.
Dalam pertemuan ini, Pj Wali Kota Imran juga menyampaikan terkait pencegahan narkotika, tawuran, serta masalah bullying di kalangan murid sekolah.
Imran meminta kepala sekolah untuk mengawasi aktifitas murid di luar kelas. “Saya ingin semua kepala sekolah mulai mengawasi terkait dengan aktivitas anak-anak muridnya di luar kelas. Kenapa saya sampaikan, karena ada banyak anak-anak sekolah yang berada di luar pada jam belajar itu diizinkan oleh sekolah ataukah cabut tanpa izin,” ungkap Pj Wali Kota.
Terkait hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan melakukan patroli pada saat jam sekolah.
“Kenapa hal ini dilakukan? Pertama, untuk menjaga anak-anak dari pengaruh ataupun indikasi narkotika. Kalau bisa itu anak sekolah pada jam istirahat tetap berada dalam sekolah, jangan dibiarkan keluar,” pinta Pj Wali Kota.
Kedua masalah tawuran, kalau terjadi tawuran dan kedapatan maka itu akan menjadi peringatan pertama dan terakhir.
“Mari kita lakukan pengawasan pada anak-anak murid kita agar jauh dari hal-hal kriminal seperti tawuran,” tegasnya.
Selanjutnya masalah bullying, Pj Wali Kota mengungkapkan tidak akan membedakan apakah murid itu anak kepala sekolah atau anak biasa. Semua sama saja akan mendapatkan peringatan pertama dan terakhir darinya jika kedapatan mem-bully temannya.
Turut hadir Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe A Haris, seluruh kepala sekolah SD/SMP Kota Lhokseumawe dan Kepala Perwakilan UNICEF Aceh Andi Yoga Tama. (IA)