Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD
Banda Aceh — Tingkat kelulusan siswa Aceh untuk jenjang SMA pada tahun ini mencapai 99,45 persen atau sebanyak 41.233 siswa. Sedangkan persentase kelulusan siswa jenjang SMK mencapai 98,16 persen atau sebanyak 15.948 siswa.
Kelulusan siswa pada tahun ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 4 tahun 2020 yaitu, sudah mengikuti ujian sekolah, sudah menempuh lima semester dan memperoleh nilai sikap atau berperilaku minimal baik.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, di ruang kerjanya Jum’at (8/5). Ia didampingi Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli dan Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, T. Fariyal.
“Pada tahun ini kelulusan siswa untuk jenjang SMA/SMK ditentukan pihak sekolah masing-masing. Tahun ini juga tidak dilaksanakan Ujian Nasional (UN) akibat pandemi Coronavirus Disease (COVID-19),” terangnya.
Meski demikian, Rachmat Fitri menjelaskan ada sebagian kecil dari siswa jenjang SMA/SMK yang tidak lulus dikarenakan beberapa faktor, yaitu seperti berduka atau meninggal dunia, bermasalah di sekolahnya, hingga ada pula yang mengundurkan diri atau berhenti bersekolah.
“Kami berharap para siswa yang telah lulus tahun ini agar dapat kembali melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta baik di dalam maupun luar negeri,” pintanya.
Kadisdik Aceh juga mengimbau siswa yang dinyatakan lulus untuk mengisi waktu di rumah saja dengan persiapan masuk perguruan tinggi. Salah satunya adalah persiapan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang akan dilaksanakan Juli 2020 mendatang.
Sementara Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Zulkifli menjelaskan, jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2019/2020 sebanyak 71.548 siswa SMA/SMK serta MA negeri dan swasta. Dengan rincian jenjang SMA sebanyak 41.460 siswa dari 511 satuan pendidikan, SMK 16.247 siswa dari 210 satuan pendidikan dan jenjang MA sebanyak 13.841 siswa dari 253 satuan pendidikan.
“Untuk penentuan kelulusan siswa kelas XII tahun ini, berpedoman pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020. Edaran yang dikeluarkan Mendikbud Nadiem Makarim itu, mengatur tata cara penentuan kelulusan bagi pelajar SMA/SMK sederajat, di tengah pandemi Covid-19,” tutur Zulkifli yang juga Ketua Panitia UN 2020 Provinsi Aceh.
Zulkifli menambahkan dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease. Disebutkan, dalam masa darurat penyebaran Covid-19 syarat penentu kelulusan siswa bisa dengan mengadakan ujian sekolah (US), dengan syarat US tidak mengumpulkan siswa secara fisik atau US bisa dilakukan secara online (daring).
“Jika sekolah tidak siap mengadakan US daring, US dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, US tidak hanya mengacu pada ujian tertulis, tetapi juga mencakup nilai rapor dan prestasi yang dimiliki siswa selama menempuh pendidikan. Untuk ujian tertulis (daring), materi yang akan tertuang dalam US merupakan kewenangan guru bersangkutan.
“Sekolah berperan sebagai penentu kelulusan siswa dengan berdasarkan evaluasi yang dilakukan guru. Sehingga penguasaan materi sangat bergantung dari cara siswa dan guru dalam memaksimalkan pembelajaran daring selama situasi darurat,” ungkapnya.
Zulkifli memastikan siswa akan tetap menerima ijazah tanpa mencantumkan nilai UN, karena sejak tahun 2015 UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Sekolah yang telah melaksanakan US dapat menggunakan nilai US untuk menentukan kelulusan siswa.
“Namun bagi sekolah yang belum melaksanakan US ada beberapa ketentuan. Kelulusan siswa SMA/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir dan nilai semester genap kelas 12 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan,” ujarnya.
Sementara untuk kelulusan SMK/sederajat ditentukan berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan, portofolio, dan nilai praktik selama lima semester terakhir. Kemudian nilai semester genap tahun terakhir dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan. (m)