Unsyiah – Unair Berkolaborasi Terapkan Kampus Merdeka Belajar
Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal menandatangani nota kesepahaman dengan Rektor Unair, Prof Dr Muhammad Nasih secara virtual dari dua lokasi berbeda, Banda Aceh dan Surabaya, Selasa (6/10)
Darussalam — Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sepakat memperkuat kerja sama Tridarma Perguruan Tinggi.
Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng dan Rektor Unair, Prof Dr Muhammad Nasih, MT yang dilakukan secara virtual dari dua lokasi berbeda, Banda Aceh dan Surabaya, Selasa (6/10).
Acara ini turut dihadiri para wakil rektor, para dekan, serta dosen di lingkungan Unsyiah dan Unair.
Prof Nasih mengatakan, hubungan Unsyiah dan Unair sesungguhnya sangat erat walau berada di wilayah sangat jauh. Adanya kerja sama tridarma perguruan tinggi kali ini menurutnya akan makin memperkuat hubungan tersebut.
Nasih pun berharap situasi pandemi covid-19 yang tengah terjadi saat ini tidak menjadi halangan bagi Unsyiah dan Unair untuk berkolaborasi.
Kolaborasi yang menjadi fokus saat ini adalah implementasi kampus merdeka belajar. Dalam implementasi kampus merdeka belajar, kolaborasi antar universitas menjadi sebuah keharusan.
Seperti diketahui, tambah Nasih, implementasi merdeka belajar ini tidak bisa mengandalkan sumber daya internal kampus saja, melainkan juga sumberdaya eksternal seperti tenaga pengajar dan fasilitas di kampus mitra.
Implementasi merdeka belajar akan membuat nanti mahasiswa Unair banyak menempuh pendidikan di Unsyiah.
Selain itu, tambah Nasih, Unair dan Unsyiah juga akan melakukan kolaborasi program pengabdian masyarakat. Begitu juga dalam bidang penelitian. Unair dan Unsyiah perlu sesering mungkin melakukan joint research, agar masing-masing mendapat manfaat dari kerjasama ini.
“Unsyiah memiliki banyak jurnal yang bereputasi. Jurnal yang diterbitkan Unsyiah juga sering disitasi oleh dosen dan mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir, terutama bidang kedokteran”, kata Nasih.
Sementara Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal sepakat dengan rencana implementasi tiga bidang tersebut, yaitu kampus merdeka, pengabdian, dan joint research.
Prof Samsul mengatakan, Unair memiliki jasa besar bagi Unsyiah, Unair banyak membimbing dan mendidik tenaga pengajar Unsyiah sejak tahun 1980-an. Samsul berharap mudah-mudahan kerjasama ini terus terjalin.
Kemudian, Samsul juga sepakat segera mengimplementasikan program kampus merdeka. Menurut Samsul, program ini dapat membuat setiap mahasiswa yang menjalaninya menjadi lebih kaya akan pengalaman belajar. Mahasiswa akan lebih paham tentang keindonesiaan.
Bagaimana cara belajar di provinsi lain, bagaimana teman dan pengajar di provinsi lain. Samsul pun yakin, jika situasi pandemi ini berakhir program merdeka belajar ini akan berjalan lebih maksimal, karena mahasiswa akan mampu melihat secara langsung kondisi pembelajaran di belahan Indonesia.
Prof Samsul berharap kerja sama ini bukan menjadi awal dan akhir bagi Unsyiah dan Unair untuk berkolaborasi. (IA)