USK Kukuhkan Empat Guru Besar, Salah Satunya Ahli Ortopedi Prof Azharuddin
Tanpa penanganan yang holistik maka masa depan anak-anak yang menderita infeksi TBC tulang belakang akan suram. Mereka akan mengalami kelumpuhan sepanjang hidupnya, tidak jarang mengalami kematian.
“Kepakaran dan kajian Prof Azharuddin sangatlah penting bagi kita semua. Khususnya bagi Aceh yang saat ini hanya memiliki tiga orang dokter Spesialis Ortopedi subspesialis Tulang Belakang. Di mana satu di antaranya adalah Prof Azharuddin,” jelas Prof Marwan.
Kemudian, Prof Gina yang pakar di Ilmu Gulma. Risetnya tentang alelopati sebagai alternatif pengendalian gulma pada pertanian berkelanjutan. Selama ini, pengendalian gulma lebih sering dilakukan secara konvensional atau dengan penggunaan herbisida.
“Prof Gina Erida menawarkan cara yang paling efektif dan lebih ramah lingkungan dalam mengendalikan gulma dengan menggali potensi senyawa yang berasal dari tumbuhan (alelokimia), melalui proses alelopati untuk dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida,” sebutnya.
Kajian Prof Gina ini dapat mendukung kelestarian lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Terakhir, Prof Ramayanty yang selama ini telah mendedikasikan hidupnya pada Bidang Ilmu Teknologi Rekayasa Mesin. Ia berupaya mengembangkan teknologi rekayasa mesin pertanian dan melakukan simulasi desain mesin berbasis sumber daya lokal Aceh.
“Dalam kajiannya, Prof Ramayanty mencontohkan penerapan teknologi rekayasa mesin untuk mendukung produksi pinang di Aceh,” sebutnya.
Sebab selama ini pinang adalah salah satu sumber daya lokal Aceh yang sangat potensial, namun para petani pinang masih menggunakan cara tradisional dalam proses produksinya.
Mulai dari pembelahan buah pinang segar dengan pisau atau “parang”, pengeringan yang langsung dengan matahari, hingga pengupasan yang dilakukan secara manual.
Hal ini menjadikan kapasitas produksi pinang sangat terbatas dari setiap usaha tani tersebut.
“Kajian Prof Ramayanty ini patut menjadi perhatian, khususnya para pemangku kebijakan yang ingin meningkatkan kesejahteraan petani dari berbagai sektor komoditas unggulan khususnya di Aceh,” jalas Rektor.