BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PS-PPI) kembali meluluskan sebanyak 78 lulusan Profesi Insinyur baru.
Mereka secara resmi dilantik oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Insiyur Indonesia (PII) Pusat Ir Bambang Guritno MSc MPA di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Selasa (8/2).
Dekan Fakultas Teknik USK Prof Dr Ir Alfiansyiah Yulianur BC dalam laporannya mengatakan, PS-PPI yang berada di bawah naungan Fakultas Teknik USK sudah tiga kali meluluskan sarjana Profesi Insinyur baru termasuk yang dilantik hari ini.
Dengan bertambahnya 78 lulusan baru ini, maka alumni PS-PPI USK saat ini telah berjumlah 165 orang. Jumlah inipun masih akan terus bertambah, karena saat ini ada ratusan mahasiswa yang mengikuti program pendidikan profesi ini secara Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Kami berharap alumni PS-PPI USK ini dapat turut serta mewujudkan pembangunan bangsa, dengan menjalankan nilai-nilai keinsinyurannya yang telah mereka raih,” ucap Alfiansyah.
Rektor USK Prof Dr Samsul Rizal MEng mengucapkan selamat kepada seluruh lulusan baru PS-PPI USK tersebut. Rektor juga mengapresiasi komitmen lulusan ini untuk mengikuti seluruh program pendidikan PS-PPI. Mengingat mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti ASN instansi teknis, profesional swasta/BUMN, serta dosen dan guru.
Rektor mengungkapkan, tantangan saat ini adalah bagaimana mengiplementasikan UU Nomor 11 tahun 2014 dan PP No 25 tentang Keinsinyuran dengan baik. Karena itulah USK terus meningkatkan mutu pendidikannya agar PS-PII bisa berperan semakin optimal.
“Karena kehadiran PS-PII USK merupakan jawaban implementasi regulasi insinyur di Aceh, untuk melahirkan insinyur-insinyur yang bekontribusi untuk pembangunan nasional dan secara khusus Aceh,” ucap Rektor.
Sementara Bambang Guritno dalam sambutannya mengatakan, program profesi insinyur ini telah dimulai sejak 2016. Saat itu ada 40 perguruan tinggi negeri dan swasta yang menerima mandat dari pemerintah, untuk menjalankan program pendidikan ini.
Namun saat ini hanya 35 perguruan tinggi yang masih aktif melaksanakannya, termasuk USK. Sementara jumlah lulusan yang dihasilkan masih 10.340 orang. Jumlah tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan lulusan sarjana teknik di Indonesia, yang setiap tahunnya mencapai 27 ribu lulusan.
Oleh karena itu, Bambang Guritno sangat mendukung upaya-upaya USK dalam melahirkan lulusan profesi insinyur baru yang berkualitas.
“Saat ini USK sudah menghasilkan 165 lulusan dari 3 batch. Semoga ke depan semakin meningkat. Tentu saja bukan hanya jumlah, tapi kualitasnya juga harus ditingkatkan,” pungkasnya. (IA)