INFOACEH.NET, BANDA ACEH – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh nomor urut 03 Aminullah Usman-Isnaini Husda (AMIN) menjanjikan uang rakyat yang ada dalam APBK untuk dikembalikan lagi ke rakyat lewat berbagai program kerakyatan dan santunan sosial.
Hal itu disampaikan paslon yang diusung PAN, Demokrat dan PKB tersebut pada debat publik perdana paslon wali kota/wakil wali kota Banda Aceh yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh di Hotel Amel Convention Hall Blang Oi, Banda Aceh, Rabu malam (30/10).
“Jika dipercayakan kembali memimpin Banda Aceh, maka kami akan menjalankan program “Peng Rakyat, Jok Keu Rakyat” (uang rakyat kembalikan ke rakyat,” kata Aminullah Usman.
Di antara program yang dijalankan adalah memberikan bantuan rutin kepada kaum disabilitas di Kota Banda Aceh.
“Kepada kaum disabilitas kita beri bantuan Rp 500 ribu perbulan,” kata Aminullah Usman.
Bahkan pasangan AMIN akan memproritaskan fasilitas pelayanan publik kepada disabilitas seperti masyarakat lainnya.
Pihaknya pun berjanji akan komitmen menjalankan program tersebut jika rakyat memberi amanah untuk lima tahun kedepan. “Ke depan kalau kami terpilih, akan kami jalankan,”tegasnya.
Pasangan Aminullah Usman – Isnaini Husda juga ajan menyelesaikan permasalahan air bersih di Kota Banda Aceh jika mereka terpilih dalam Pilkada 27 November mendatang.
Hal itu mengingat kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama yang harus segera diatasi. Aminullah mengungkapkan, saat dirinya memimpin Banda Aceh pada periode pertama (2017-2022), cakupan layanan air bersih meningkat signifikan dari 80 persen menjadi 90 persen.
Meski begitu, ia menyadari masih terdapat tantangan besar yang harus dituntaskan, terutama dalam hal penambahan infrastruktur penyimpanan air atau reservoir.
“Kami menyadari bahwa pada periode pertama bersama Pak Zainal, rencana kami adalah menyelesaikan permasalahan air bersih, namun beberapa hambatan muncul,” ujar Aminullah.
Salah satu kendala utama, ungkap Aminullah, adalah biaya besar yang diperlukan untuk membangun reservoir tambahan. Pandemi Covid-19, yang memaksa adanya refocusing anggaran, membuat pembangunan reservoir tertunda.
“Saat itu, tiga reservoir berhasil kami bangun, yakni di belakang DPRK, Lambaro, dan Lampulo. Namun, kita masih kekurangan dua reservoir lagi untuk memenuhi kebutuhan warga,” jelasnya.
Aminullah memperkirakan, Banda Aceh masih membutuhkan cadangan air sekitar 6.000 meter kubik agar seluruh masyarakat dapat terlayani dengan optimal.
Program lainnya Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh nomor urut 03 adalah memberantas peredaran narkoba di Kota Banda Aceh.
Aminullah menyoroti bahwa permasalahan narkoba berkaitan erat dengan keimanan masyarakat.
“Persoalan narkoba ini adalah persoalan keimanan. Karena itu, pembinaan keimanan harus diperkuat di Kota Banda Aceh,” ujar Aminullah.
Ia juga mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pengawasan terpadu yang melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) hingga ke tingkat gampong, agar narkoba benar-benar dapat dijauhkan dari Banda Aceh.
Selain pengawasan terpadu, Aminullah juga menyoroti pentingnya keberadaan rumah rehabilitasi bagi pelaku/pengguna narkoba di Kota Banda Aceh.
“Kota Banda Aceh sangat membutuhkan rumah rehabilitasi sebagai ibu kota Provinsi Aceh. Jangan hanya ada di Aceh Besar, Banda Aceh juga memerlukan fasilitas ini,” tegasnya.