BANDA ACEH – Dalam upaya memperkuat edukasi pengawasan partisipatif, Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh meluncurkan Gampong Demokrasi di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Kamis (14/10).
Acara turut dihadiri Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslih Provinsi Aceh Marini. Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, Forkopimda Banda Aceh, Pimpinan Panwaslih Banda Aceh, Ketua KIP Banda Aceh, Kepala SKPK terkait, Muspika Kecamatan Kuta Alam dan Keuchik Gampong Mulia beserta jajarannya dan seluruh Keuchik dalam wilayah Kecamatan Kuta Alam.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslih Provinsi Aceh, Marini mengatakan lima titik piloting gampong demokrasi partisipatif salah satunya Gampong Mulia ini dipilih berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).
“Bukan tanpa alasan Gampong Mulia dipilih di antara sembilan puluh gampong yang ada di Banda Aceh untuk dijadikan Gampong Demokrasi, kami menilai berdasarkan indeks kerawanan Pemilu dan juga angka partisipasi masyarakat berdasarkan Pemilu 2019,” kata Anggota Panwaslih Aceh, Marini saat membuka dan meresmikan Gampong Demokrasi Partisipatif, di halaman Masjid Al-Anshar, Gampong Mulia, Kamis (14/10).
Gampong Mulia merupakan gampong dengan “paket komplit” yang ditandai dengan adanya multi etnis, keberagaman keyakinan dan terletak pada kecamatan yang pemilihnya padat.
Ia berharap, dengan adanya program ini, partisipasi warga dalam demokrasi juga semakin meningkat dengan diberikannya pembekalan mengenai pengawasan Pemilu dan upaya-upaya pencegahan.
“Nantinya program ini akan diuraikan dalam peningkatan kapasitas warga dalam pengawasan partisipatif, pola-pola penegakan hukum dalam Pemilu, bentukan forum warga dalam isu demokrasi dan edukasi-edukasi intensif untuk meningkatkan kesadaran demokrasi masyarakat,” jelas Marini.
Ketua Panwaslih Kota Banda Aceh, Afrida, menyampaikan tatanan kehidupan masyarakat Gampong Mulia yang beragam, diharapkan menjadi role model yang bertujuan untuk mensosialisasikan pengawasan Pemilu yang komprehensif.
“Dengan adanya keberagaman etnis dan agama yang sangat kental dengan solidaritas, diharapkan Gampong Mulia menjadi role model bagi gampong lainnya di Kota Banda Aceh dalam hal pengawasan Pemilu,” kata Afrida.
Keuchik Gampong Mulia Syukriadi menyampaikan terima kasih kepada Panwaslih Provinsi Aceh dan Panwaslih Banda Aceh yang telah memilih Gampong Mulia sebagai piloting gampong demokrasi partisipatif di Kota Banda Aceh.
“Tentunya ini tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan seluruh pihak baik dari perangkat gampong maupun seluruh masyarakatnya,” kata Syukriadi.
Ia berharap, mudah-mudahan dengan penunjukan Gampong Mulia menjadi gampong demokrasi membangun Gampong Mulia ke arah yang lebih demokrasi.
“Pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019, panitia pelaksana tingkat Gampong Mulia, kami dapat predikat terbaik se-Kota Banda Aceh dan ini tidak lepas dari seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh etnis dan semua yang mendukung Gampong Mulia,” ungkapnya. (IA)