INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Debat publik ketiga atau yang terakhir bagi pasangan calon gubernur/wakil gubernur Aceh akan digelar Selasa pekan depan yakni tanggal 19 November 2024.
Komisi Independen Pemilihan (KIP) telah menetapkan tema serta 9 panelis debat tersebut.
Ketua KIP Aceh Agusni AH mengatakan debat ketiga akan digelar di The Pade Hotel, Aceh Selasa pada Selasa (19/11) malam pukul 20.00 WIB.
Debat antara pasangan calon nomor urut 1 Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi dan paslon nomor urut 2 Muzakir Manaf alias Mualem-Fadhlullah Dek Fad akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi swasta nasional iNews TV dan ditayangkan di YouTube KIP Aceh.
Penentuan tema itu dilakukan setelah KIP menggelar rapat koordinasi dengan partai politik serta LO pasangan calon. Ada dua tema yang telah ditetapkan.
“Debat publik merupakan salah satu bentuk kampanye pasangan calon dalam menyampaikan visi, misi dan program pasangan calon,” kata Agusni AH kepada wartawan, Jum’at (15/11/2024).
KIP Aceh juga telah menetapkan sembilan orang panelis, yaitu:
1. Prof Dr Ir Agussabti Masi IPU (Wakil Rektor I Universitas Syiah Kuala)
2. Prof Dr Ir Amhar Abubakar MS (Guru Besar Universitas Syiah Kuala)
3. Dr Otto Syamsuddin Ishak (Sosiolog Universitas Syiah Kuala)
4. Dr Effendi Hasan MA (Akademisi Universitas Syiah Kuala)
5. Dr Sulaiman SH MH (Akademisi Fakultas Hukum USK)
6. Teuku Zulkarnaen SE MM PhD (Akademisi Universitas Malikussaleh)
7. Khairani Arifin SH MHum (Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh)
8. Raihal Fajri (Direktur Katahati Institute)
9. Alfian (Koordinator MaTA)
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KIP Aceh Hendra Darmawan menambahkan, sedangkan dua tema debat ketiga Cagub-Cawagub Aceh adalah:
1. Mewujudkan Aceh Maju yang ruang lingkupnya adalah sinkronisasi pembangunan, pariwisata halal dan pemuda dalam pembangunan.
2. Merawat dan Menjaga Perdamaian Aceh yang ruang lingkupnya adalah integrasi, keamanan dan perdamaian.
“Tema debat Publik ketiga ini digali dalam upaya menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional dan upaya memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kebangsaan. Tema debat merupakan bentuk kolaborasi antara visi, misi dan program pasangan calon dengan RPJPM,” jelas Hendra.