KIP Aceh Jelaskan Kronologis Kericuhan Hingga Penghentian Debat Ketiga
2. Dugaan terhadap alat elektronik yang digunakan oleh salah satu paslon sudah dilepas.
3. Melanjutkan sisa waktu yang terhenti yaitu 1 menit 12 detik.
Ketua KIP Aceh Agusni dimintai untuk menyampaikan tiga poin kesepakatan dalam mediasi, dan perwakilan yang mengikuti mediasi dimintai menyampaikan hasil mediasi kepada paslon dan pendukung masing-masing.
Dalam proses mediasi tidak terdapat komplain oleh masing-masing perwakilan karena alat elektronik yang dimaksud melanggar tata tertib adalah alat elektronik earphone yang berfungsi untuk memandu peserta debat.
Ternyata, begitu segmen berdasarkan sisa waktu debat hendak dilanjutkan, terjadi saling protes lagi antar pendukung masing-masing dan tidak ada titik temu hingga menghabiskan durasi waktu debat yang sudah disepakati dengan pihak penyiaran.
Pihak penyiaran menyampaikan debat tidak bisa dilanjutkan karena sudah melewati batas durasi waktu. Atas dasar itu KIP Aceh mengumumkan durasi waktu debat publik ketiga telah berakhir, atau melewati durasi penyiaran yang sudah disepakati.
Situasi Keamanan
Kericuhan sudah terjadi sejak protes dilayangkan ketika paslon 01 sedang menyampaikan visi dan misi. Pendukung paslon 02 bahkan hingga menaiki area panggung debat yang membuat pihak keamanan melakukan langkah-langkah penertiban.
Masing-masing pendukung juga saling berhadap-hadapan, dan bahkan saling menunjukkan aksi yang bila tidak diantisipasi secara cepat dan tepat berpotensi menimbulkan tindakan kekerasan. Namun, semua dapat diantisipasi dengan baik oleh petugas keamanan.
Setelah debat diumumkan berakhir, pendukung Paslon 01 berupaya mendatangi tempat duduk pimpinan KIP Aceh dan Forkopimda dengan melakukan serangan verbal dan nyaris terjadi benturan fisik sehingga petugas keamanan mengambil tindakan evakuasi pimpinan KIP Aceh ke lantai 2 Ballroom Hotel The Pade.
Langkah pengamanan yang lebih lanjut juga dilakukan oleh petugas untuk memastikan pendukung masing-masing dapat meninggalkan lokasi debat dengan aman dan tertib.
Baru kemudian petugas keamanan mengizinkan Pimpinan KIP Aceh meninggalkan lokasi.