BANDA ACEH — Pertarungan perolehan suara calon anggota legislatif dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 sudah hampir selesai dan sudah menampakkan hasil sementara yang mengejutkan.
Kecuali PKB, semua ketua partai politik level provinsi Aceh tak ada yang jadi pemenang pada pemilihan legislatif (pileg) tahun 2024, baik level DPR RI maupun DPRA.
“Fenomena ini menjadi catatan penting bagi pengurus partai, untuk terus berbenah diri, evaluasi dan menjadi pelajaran untuk tarung pada pesta demokrasi selanjutnya,” ujar Direktur e-TRUST Dr Nasrul Zaman, Jum’at (23/2)
Menurutnya, dengan banyaknya berguguran ketua partai, apakah itu menandakan tingkat elektabilitas para ketua-ketua partai lemah, dana kampanye kurang atau ada hal lainnya yang menyebabkan tidak terpilihnya mereka sebagai anggota legislatif.
“Oleh karena itu, sangat perlu adanya tim monitoring dan evaluasi dari hulu ke hilir didalam organisasi partai politik,” ungkapnya.
Nasrul Zaman mengungkapkan, dimulai dari Ketua DPD Gerindra Aceh Fadhlullah atau Dek Fad yang naik lagi jadi caleg DPR RI Dapil Aceh 1 sebagai petahana, posisi sementara belum ada tanda-tanda untuk mendapatkan perolehan kursi karena perolehan suaranya yang masih kurang.
Selanjutnya nasib yang sama juga dialami TM Nurlif (Ketua DPD Golkar Aceh), Teuku Taifiqulhadi (Ketua DPW Nasdem Aceh), Makhyaruddin Yusuf (Ketua DPW PKS Aceh), Mawardi Ali (Ketua DPW PAN Aceh), Muslim (Ketua DPD Demokrat Aceh).
Muslahuddin Daud (Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh), Erli Hasyim (Ketua DPW PBB Aceh), Fuadi (Ketua Partai Gelora Aceh), Jamai Suni (Ketua Partai Ummat Aceh).
“Hampir dari semua para ketua partai politik tingkat Provinsi Aceh, gugur dalam pertarungan pada pileg tahun 2024,” pungkasnya. (IA)