Pilkada Aceh 2024 Diprediksi Hanya Dua Cagub, Publik Ingin Muhammad Nazar Lawan Mualem
Momentum pilpres di Aceh juga mirip dengan Pilgub setempat setiap kalinya. Adanya dukungan seorang presiden atau pemerintah pusat hingga mantan presiden kepada capres yang sedang bertarung di Pilpres di provinsi Aceh misalnya, bahkan sekalipun ikut didukung oleh para Jenderal TNI/Polri ternyata selalu tidak pernah menjadi faktor pendongkrak suara.
Hasil yang paling sering terjadi dari proses pemilihan Pilpres justru kebalikannya. Hal mana saat informasi adanya dukungan presiden, mantan presiden dan jenderal yang sedang berafiliasi dengan penguasa beredar luas di tengah-tengah masyarakat Aceh, seketika itu pula kandidat yang sedang berjuang meraih suara rakyat langsung mengalami penurunan dukungan.
Peristiwa yang sama juga sering terjadi pada setiap momentum pilgub Aceh sejak pilkada tahun 2006.
Juga, para calon gubernur incumben tidak pernah memenangkan Pilgub Aceh dalam sejarah demokrasi langsung di Aceh sejak pilkada 2006.
Apalagi seorang Pj atau Plt Gubernur yang sedang menjabat tiba-tiba nekat maju sebagai calon gubernur Aceh seperti dapat dipastikan selalu menuai kekalahan dan hanya sekedar menjadi semacam sasaran pemerasan atau tempat pencarian uang dan fasilitas tertentu oleh pihak-pihak yang sedang memanfaatkan jabatan sementara sebagai Pj atau Plt Gubernur.
Hasil pilgub Aceh, mirip seperti perilaku Pilpres di Aceh yang sering tidak menghasilkan sesuatu yang linier dengan hasil pemilu legislatif (DPD dan DPR RI maupun DPRA dan DPRK).
Juga tidak linier dengan penyebaran isu atau informasi adanya dukungan presiden yang berkuasa maupun para jenderal. Ternyata Aceh masih saja menunjukkan keunikannya yang penuh antagonis dalam setiap Pilgub maupun Pilpres.
Temuan perilaku sosial politik di Aceh memang tidak dapat disamakan sama sekali dengan apa yang pernah dan sering terjadi di provinsi-provinsi lain di Indonesia, khususnya dalam hal Pilgub dan Pilpres.
Tokoh-tokoh Aceh di luar Aceh juga tidak dapat mempengaruhi keinginan warga dalam memilih siapa pemimpin Aceh meskipun bisa jadi para tokoh dimaksud berhasil membantu melobi pimpinan-pimpinan partai politik lokal atau nasional untuk mempromosikan nama-nama figur tertentu agar dicalonkan sebagai calon gebernur Aceh dalam setiap Pilgub.