Pilkada Aceh 2024 Diprediksi Hanya Dua Cagub, Publik Ingin Muhammad Nazar Lawan Mualem
Sebagaimana ditemukan di lapangan oleh Indomatrik, figur Muhammad Nazar dan Muzakir Manaf merupakan dua sosok yang sangat simbolis serta mengakar sejak lama.
Sebagaimana dapat ditemukan di berbagai media maupun informasi warga Aceh, Muhammad Nazar telah populer sejak 1999 sebagai tokoh pejuang sipil, sedangkan Muzakir Manaf mulai dikenal sejak menjadi Panglima GAM setelah menggantikan almarhum Abdullah Syafi’i dalam tahun 2002.
Keduanya juga pernah menjadi wakil gubernur dengan kualitas dan hasil kepemimpinan yang sangat berbeda, tetapi perasaan bersama sosial politik Aceh masih menginginkan tokoh-tokoh perjuangan Aceh semasa konflik yang tetap akan memimpin Aceh sebagai gubernur meskipun sebagian besar warga Aceh juga sepakat untuk menilai sisi kompetensi kepemimpinan, relijiusitas, intelektualitas dan penguasaan ilmu pengetahuan, visi misi dan solusi, pengalaman, program kerja, integritas dan kejujuran, prestasi, keberanian dan lain-lain yang harus dimiliki para calon.
Adapun figur-figur selain sosok Muhammad Nazar dan sosok Muzakir Manaf seperti dapat ditemukan dari perilaku dan keinginan yang ditunjukkan penduduk Aceh di berbagai kabupaten/kota yang ikut disurvei lebih diinginkan untuk menjadi para calon wakil gubernur seperti nama figur H Sudirman/Haji Uma, Ruslan Daud, Tgk M Yusuf A. Wahab/Tu Sop, Kamaruddin Abu Bakar/Abu Razak dan lain-lain.
Sebagaimana telah dipublikasikan Indomatrik selama beberapa hari pada pekan lalu, sesuai temuan di lapangan berbagai kabupaten/kota seluruh Aceh membuktikan kesukaan dan keterpilihan terhadap sosok Muhammad Nazar dan Muzakir Manaf masih mendominasi perolehan suara.
Indomatrik memperkirakan kenyataan ini dapat saja berkelanjutan hingga hari pemungutan suara Pilgub Aceh 27 November 2024 mendatang.
Potensi kemenangan Muhammad Nazar juga sangat besar karena memperoleh suara kesukaan dan keterpilihan yang jauh lebih tinggi dari Muzakir Manaf meskipun Muzakir Manaf masih menang tipis dalam variabel popularitas.
Dalam kategori kepopuleran, Muzakir Manaf sedikit lebih tinggi dibandingkan Muhammad Nazar dan Haji Uma.