Prabowo Tak Mau Korbankan Harga Diri dan Jabatan untuk Dukung Kandidat di Pilkada Aceh
Namun, Isa Alima juga menekankan pentingnya membedakan peran Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dengan posisinya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Menurutnya, kapasitas Prabowo sebagai Presiden tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik praktis dalam Pilkada.
“Jika dalam kapasitas beliau sebagai Presiden RI, tentu hal itu tidak diperbolehkan. Tetapi dalam posisi beliau sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, mendukung kader adalah hal yang wajar dan menjadi tugasnya sebagai pemimpin partai,” tegas Isa Alima, yang juga mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pidie (2008-2018).
Isa mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie dari Gerindra juga mengingatkan bahwa dukungan politik dari seorang ketua umum partai adalah bagian dari strategi partai untuk memastikan keberlanjutan perjuangan visi dan misi partai di berbagai daerah.
Sebagai partai besar dengan basis kader yang kuat, Gerindra, kata Isa, harus memanfaatkan momentum Pilkada untuk memperkuat posisi politiknya di seluruh Indonesia.
Di Aceh sendiri, Partai Gerindra disebut-sebut mengusung sejumlah kader potensial untuk bersaing dalam Pilkada Serentak.
Dukungan langsung dari Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina Sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi kader dan yang diusung atau dukungan Gerindra di Aceh untuk meraih kemenangan.
Isa Alima menutup pernyataannya dengan harapan agar seluruh jajaran Partai Gerindra tetap menjaga semangat persatuan dan bekerja keras demi mencapai target politik di Pilkada Serentak 2024.
“Ini adalah kesempatan bagi Gerindra untuk membuktikan bahwa kita tidak hanya solid di pusat, tetapi juga kuat di daerah,” pungkasnya.
Ia memberikan penekanan pada komitmen Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum dan Partai Gerindra dalam mendukung kadernya di seluruh Indonesia, termasuk Aceh, tanpa melanggar etika dan aturan politik yang berlaku.
“Tapi sebagai Presiden, Pak Prabowo tentu tak mau korbankan harga diri dan jabatan untuk dukung mendukung kandidat di Pilkada Aceh,” pungkasnya.