INFOACEH.NET, BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra resmi menetapkan Fadhlullah atau Dek Fad sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh pendamping Calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem di Pilkada Aceh 2024.
Dilihat pada Ahad (25/8/2024), penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: 08-1001/Kpts/DPP-Gerindra/2024 tanggal 24 Agustus 2024 tentang Persetujuan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
Dalam SK yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, Partai Gerindra resmi mengusung Muzakir Manaf alias Mualem dan Fadhullah atau Dek Fad pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh 2024
Mualem saat ini merupakan Ketua Umum DPP Partai Aceh. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil gubernur Aceh periode 2012-2017 saat pemerintahan Gubernur dr Zaini Abdullah.
Sementara Dek Fad adalah Ketua DPD Partai Gerindra Aceh. Saat ini ia juga Anggota DPR-RI yang telah menjabat dua periode.
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyerahkan SK dukungan Cawagub/Cawagub Aceh kepada Mualem didampingi Dek Fad dan juga Sekretaris DPD Partai Gerindra Aceh Abdurrahman Ahmad di Jakarta.
Kepastian Prabowo Subianto memberi restu kepada Dek Fad sebagai Cawagub pendamping Mualem ini menjawab kepastian Cawagub Aceh yang didukung Gerindra, sekaligus mengakhiri polemik dan pro kontra atas penetapan Dek Fad sebagai Cawagub mendampingi Mualem.
Sebelumnya, Ketua DPRA yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Aceh Zulfadli sempat mempertanyakan keabsahan penunjukan Ketua DPD Gerindra Aceh Fadhullah alias Dek Fad sebagai Cawagub Aceh pendamping Muzakir Manaf atau Mualem pada Pilkada Aceh 2024.
Zulfadli menyebutkan, pengumuman yang disampaikan oleh Ketua Tim Seleksi Calon Kepala Daerah (Cakada) Partai Aceh Nurlis E. Meuko beberapa hari lalu, terkesan seperti ada udang di balik batu.
Menurut Zulfadli, bila benar DPP Gerindra telah menerbitkan surat dukungan final untuk Dek Fad, lalu dimana surat itu?. Politisi Partai Aceh tersebut menyoal pengumuman Tim Seleksi Calon Kepala Daerah yang dibentuk DPP Partai Aceh, karena menurutnya bertolak belakang dengan upaya keras dari Mualem dan kader Partai Aceh, yang terus melakukan penggalangan dukungan publik.
“Saya kira ini ada yang janggal. Di tengah upaya semua pihak membangun komunikasi politik, tiba-tiba pengumuman itu muncul,” sebut Zulfadli, Sabtu (17/8/2024).
Ketua DPRA Zulfadli mengatakan dirinya tidak anti kepada Dek Fad, hanya saja sampai saat ini dia belum melihat surat dukungan final dari DPP Gerindra untuk Dek Fad. Bahkan tatkala diumumkan ke publik bila Mualem bersanding dengan Dek Fad, bukti surat juga tidak ditunjukkan.