BANDA ACEH — Pemuda Aceh Reformasi (PAR) mengapresiasi langkah yang diambil Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2024 melalui Peraturan Gubernur (Pergub).
Ketua Pemuda Aceh Reformasi (PAR) Muhammad Farras mengatakan sikap Pj Gubernur merupakan langkah yang tepat untuk kebaikan Aceh ke depan, dengan demikian polemik yang terjadi selama ini akan selesai.
Menurutnya banyak berkembang informasi tentang lika-liku dalam proses pembahasan RAPBA tahun 2024, termasuk upaya Pj Gubernur Aceh mengutus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) untuk berdiskusi dengan Ketua DPRA beberapa waktu lalu.
Tetapi dalam proses komunikasi tersebut tidak ada hasil sebagaimana yang diharapkan, karena pihak eksekutif dan legislatif tidak ada titik temu dalam memutuskan APBA 2024.
“Apa yang telah dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh ini harus kita support, mempergubkan APBA tahun 2024 merupakan langkah tepat, walaupun ini telah ada keterlambatan lebih 2 bulan,” ujar Farras, Ahad (3/3).
Menurut Farras, Pj Gubernur Aceh harus berani melakukan kebijakan yang pro rakyat, hal ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Aceh, apalagi menjelang bulan Ramadhan yang sudah di depan mata.
“Banyak yang kecewa terhadap sikap ego legislatif dan eksekutif ini, rakyat menjadi korban termasuk para ASN,” tambah Farras.
Farras menyebutkan, APBA adalah denyut nadi rakyat Aceh, karena dengan berjalannya anggaran APBA, maka ekonomi Aceh juga akan bergerak.
“Bukan hanya APBA saja yang belum jalan, tapi sistem pemerintahan pun tidak optimal, masih banyak pejabat eselon III dan IV yang dibiarkan kosong, hampir dua tahun tidak diisi, ini pasti berdampak kepada kinerja Pemerintah Aceh, dan Pj Gubernur Aceh harus segera membuat langkah-langkah strategis agar persoalan ini cepat tertangani, dengan segera melakukan mutasi eselon III dan IV, serta melakukan pengisian SOTK baru sesuai dengan Pergub nomor 1 tahun 2024 tentang SOTK baru,” harap Farras.
Farras juga mengharapkan kepada Pj Gubernur Aceh untuk serius memikirkan pembangunan Aceh, dan jangan membiarkan Aceh seperti tidak bertuan. (IA)