Empat Tahapan Penting Kehidupan Rasulullah, dari Perjuangan Hingga Kemenangan
Ustaz Faizal Adriansyah melanjutkan tahapan kebangkitan. Tahap ini dapat dibagi menjadi dua peristiwa: Isra Mi’raj dan Hijrah ke Madinah. Isra Mi’raj terjadi saat Nabi Muhammad mengalami duka dan derita bertubi-tubi. Allah mempertahankan beliau dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu dilanjutkan Mi’raj ke langit. Isra Mi’raj ini menjadi simbol kebangkitan pribadi Rasulullah. Pasca Isra Mi’raj, Nabi Muhammad memiliki energi baru untuk bangkit.
Hijrah adalah kebangkitan kolektif, kebangkitan umat. Mekanisme hijrah tidak sama dengan Isra Mi’raj. Mengapa Hijrah harus bersusah payah sampai bersembunyi dalam Gua Tsur selama tiga hari? Mengapa hijrah harus dilakukan berhari-hari? Mengapa beliau tidak berdoa saja agar Allah menolongnya dengan mengirim “Buraq” seperti ketika Isra Mi’raj, sehingga dalam sekejap dapat berada di Madinah?
“Jawabannya adalah bahwa Hijrah sangat berbeda dengan Isra Mi’raj. Hijrah memiliki pesan sejarah untuk umat Islam sepanjang masa bahwa untuk meraih kesuksesan dan kejayaan tidak bisa hanya dengan berpangku tangan, hanya dengan berdoa mengharap pertolongan turun dari langit,” ungkapnya.
Menurut Ustaz Faizal Adriansyah, hijrah adalah proses manusiawi yang harus dijalani untuk meraih cita-cita melalui usaha dan doa, melalui ikhtiar dan tawakal. Melalui Hijrah, kita dapat menangkap pesan Rasulullah yang universal sepanjang masa untuk seluruh umat Islam kapanpun dan di manapun berada, bahwa untuk melakukan perubahan menuju kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan harus dengan perencanaan, perjuangan, kerja keras, keikhlasan, dan kesungguhan serta keyakinan akan pertolongan Allah.
“Inilah alasan mengapa Hijrah dipilih sebagai penanda tahun pertama dalam kalender Islam,” tegasnya.
Lalu, kata Ustaz Faizal Adriansyah, tahap kemenangan. Tahap ini ditandai dengan Fathul Makkah pada tahun 8 Hijriah, di mana Rasulullah dengan 10 ribu pasukan memasuki kota Makkah nyaris tanpa perlawanan. Saat memasuki Masjidil Haram, Rasulullah menghancurkan semua berhala yang ada.