Hindari Hedonisme Berbingkai Syariah
Untuk itu, Fuadi Yusuf menawarkan solusi dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan gaya hidup hedonis dengan cara mensyukuri apa yang dimiliki, memperkokoh persaudaraan umat, dan melakukan dialektika berbingkai Ainur Rahmah (mata kasih sayang).
Karena itu, memasuki tahun 2023 diakui atau tidak, bangsa ini berada dalam keadaan ekonomi yang tidak baik-baik saja, maka menjaga umat dari keterputusasaan adalah kewajiban sesama muslim.
Prahara resesi ekonomi di depan mata dan kemiskinan pasti melanda, maka kewaspadaan bersama sangat dibutuhkan, sebab hal itu bukan tanggung jawab Pemerintah saja.
“Dialog dan nasihat antar sesama umat bukan hanya dilakukan di tempat formal, di mimbar masjid, dan pengajian-pengajian, tetapi dimana pun dan kapan pun harus tetap dilakukan, termasuk di pematang sawah, warung kopi, tepi kali, dan dimana pun kita berinteraksi hendaknya selalu membawa pesan-pesan aktual tentang fenomena keumatan,” pintanya.
Menurut Fuadi Yusuf dalam melakukan dialog harus melihat umat dengan Ainur Rahmah, hal ini sesuai dengan sabda Nabi, “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuh dan wajahmu, tetapi Allah melihat keikhlasan hatimu”.
Mengakhiri khutbahnya, Fuadi Yusuf menawarkan solusi konsep dialektika Ainur Rahmah, dialog atau nasihat-menasehati dalam melihat problema umat dilakukan dengan bingkai kasih sayang seperti pepatah Aceh:
Beujeut keu ie grah lam uroe tutong (jadi seteguk air dikala kemarau melanda), beujeut keu payong lam ujeun teuga (jadi sebuah payung dikala hujan menerpa), beujeut keu peunawa lam ureung linglong (jadi obat penawar dikala umat gundah gulana), beujeut keu tanglong lam seupot buta (jadi secercah cahaya dikala kegelapan menerpa).
(IA)