ACEH BESAR — Berqurban merupakan salah satu ibadah sunnah yang diperintahkan Allah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Disamping mengandung nilai ibadah yang sangat mulia, berqurban juga mengandung nilai solidaritas sosial yang tinggi antar sesama manusia, khususnya umat Islam.
Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Gampong Deunong, Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jum’at di Masjid Al Hidayah, Desa Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, 2 Juni 2023 bertepatan dengan 13 Dzulqaidah 1444 Hijriah.
Dia menguraikan, berqurban merupakan salah satu bentuk kepedulian umat Islam terhadap saudara-saudara seiman yang kurang mampu. “Rasulullah mengajarkan umatnya saling peduli dan saling bantu membantu sesama manusia, terutama sesama umat Islam. Allah akan memberikan balasan yang sangat baik kepada orang-orang yang ikhlas membantu sesama mereka,” ujarnya.
Allah menerangkan dalam firmanNya surah Al Isra’ ayat 7 yang artinya, “Jika kalian berbuat baik, sejatinya kalian telah berbuat baik bagi diri kalian sendiri.”
Menurutnya, ayat ini menerangkan dengan jelas, setiap amal baik yang kita lakukan terhadap orang lain pada hakikatnya berbuat baik untuk diri manusia sendiri.
Rasulullah bersabda, “Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan baginya kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang Muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama Muslim.” (HR. Muslim)
Tgk Sirajuddin Saman menambahkan, dengan adanya saling peduli dan saling bantu sesama manusia, akan menguatkan kesatuan dan persatuan. Islam sangat mementingkan persatuan.
Dalam surah Ali Imran ayat 103 Allah Swt berfirman yang artinya, “Berpegang teguglah kalian pada tali agama Allah dan janganlah kalian bercerai berai.”
“Untuk itu, marilah kita manfaatkan momentum ‘Aidil Adha yang akan datang ini untuk mewujudkan indahnya kebersamaan dan solidaritas sosial. Kita kokohkan kembali kesatuan dan persatuan. Kita jauhi hal-hal yang dapat merenggangkan ikatan persaudaraan sebangsa dan setanah air,” pintanya.
Dia menjelaskan, nilai-nilai pengorbanan yang telah dicontohkan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam bersama putra beliau Ismail yang tunduk dan patuh kepada titah Allah, hendaknya menjadi penyemangat bagi umat Islam untuk berbagi bersama melalui penyembelihan qurban.
Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam ikhlas kehilangan anak satu-satunya yang telah dinantinya begitu lama demi melaksanakan perintah Allah untuk menyembelihnya.
Ismail kecil pun tidak gentar dan gundah ketika mendengar dari sang ayah bahwa Allah menurunkan perintah untuk menyembelihnya.
Kejadian besar ini Allah abadikan dalam Al-Qur’an melalui firmaNya surah Ash Shaffat ayat 102: … Ibrahim berkata: “Duhai putraku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku (diperintahkan) menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu. Isma’il menjawab: “Wahai ayahandaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Karena itu, kata Sirajuddin Saman, pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail hendaknya menjadi “cambuk” bagi umat Islam untuk selalu siap berkorban bagi kemajuan agama Allah yang suci mulia ini.
“Siapa pun, apa pun pangkat, dan jabatan hendaknya selalu bersedia membesarkan dan melanjutkan syariat yang telah diturunkan oleh Allah dengan berqurban setiap tahun. Dengan qurban pula kita telah meningkatkan solidaritas sosial dalam kehidupan umat dan bangsa,” pungkasnya. (IA)