Isra’ dan Mikraj dalam Kajian Ulama Timur Tengah
Israk dan Mi’raj merupakan momentum penting bagi Rasulullah Saw untuk melihat bahwa ada semesta yang begitu luas dan seluruh ciptaan Allah Swt baik para malaikat dan para nabi yang memuliakan Rasulullah Saw dan menjadikan beliau sebagai imam bagi seluruh umat manusia dari masa Nabi Adam hingga umat akhir zaman.
Kedudukan beliau tinggi dan Istimewa yaitu imamul awwalin wal akhirin tentu tidak diperoleh serta merta.
Beliau adalah manusia pilihan Allah Swt yang dianugerahi berbagai kesempurnaan; akhlak, pekerti dan fisik, karena beliau adalah Habibullah kekasih Allah, nabi dan rasul pilihan.
Rasulullah juga membawa pesan yang universal kepada seluruh umat manusia yaitu pesan damai, cinta kasih yang disebut dengan agama Islam yang sentosa dan damai. Agama yang mengusung semboyan berkasih-sayang, menebar empati sesama.
Hal ini ditandai dengan perintah kepada umat Islam untuk menjalankan seluruh perintah Allah Swt dengan segenap jiwa dan raga tidak mengikuti langkah-langkah Syetan.
Maka maksud Islam bagi umatnya dalam damai dengan diri, damai dengan keluarga, damai dengan Masyarakat, damai dalam bernegara dan bahkan damai dengan seluruh umat manusia lainnya.
Kewajiban bagi umat Islam secara menyeluruh juga menghadirkan kedamaian kepada seluruh umat manusia tidak mengenal ras, keturunan, warna kulit bahkan agama sekalipun yang disebut dengan ukhuwah insaniah.
Maka persaudaraan dalam Islam bisa dalam bentuk ukhuwah Islamiyah persaudaraan atas dasar keimanan, ukhuwah wathaniyah persaudaraan atas dasar kebangsaan dan ukhuwah insaniah persaudaraan atas dasar kemanusian.
Sehingga pesan penting Isra’ Mikraj bagi kita adalah untuk menjadikan semesta ini sebagai tempat beribadah kepada Allah Swt melalui shalat sebagai amalan utama, dan menebarkan pesan kedamaian kepada seluruh semesta karena itu ciri orang yang bertaqwa dan mengingat Allah.