Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Isra’ dan Mikraj dalam Kajian Ulama Timur Tengah

Israk dan Mi’raj merupakan momentum penting bagi Rasulullah Saw untuk melihat bahwa ada semesta yang begitu luas dan seluruh ciptaan Allah Swt baik para malaikat dan para nabi yang memuliakan Rasulullah Saw dan menjadikan beliau sebagai imam bagi seluruh umat manusia dari masa Nabi Adam hingga umat akhir zaman.

Kedudukan beliau tinggi dan Istimewa yaitu imamul awwalin wal akhirin tentu tidak diperoleh serta merta.

Beliau adalah manusia pilihan Allah Swt yang dianugerahi berbagai kesempurnaan; akhlak, pekerti dan fisik, karena beliau adalah Habibullah kekasih Allah, nabi dan rasul pilihan.

Rasulullah juga membawa pesan yang universal kepada seluruh umat manusia yaitu pesan damai, cinta kasih yang disebut dengan agama Islam yang sentosa dan damai. Agama yang mengusung semboyan berkasih-sayang, menebar empati sesama.

Hal ini ditandai dengan perintah kepada umat Islam untuk menjalankan seluruh perintah Allah Swt dengan segenap jiwa dan raga tidak mengikuti langkah-langkah Syetan.

Maka maksud Islam bagi umatnya dalam damai dengan diri, damai dengan keluarga, damai dengan Masyarakat, damai dalam bernegara dan bahkan damai dengan seluruh umat manusia lainnya.

Kewajiban bagi umat Islam secara menyeluruh juga menghadirkan kedamaian kepada seluruh umat manusia tidak mengenal ras, keturunan, warna kulit bahkan agama sekalipun yang disebut dengan ukhuwah insaniah.

Maka persaudaraan dalam Islam bisa dalam bentuk ukhuwah Islamiyah persaudaraan atas dasar keimanan, ukhuwah wathaniyah persaudaraan atas dasar kebangsaan dan ukhuwah insaniah persaudaraan atas dasar kemanusian.

Sehingga pesan penting Isra’ Mikraj bagi kita adalah untuk menjadikan semesta ini sebagai tempat beribadah kepada Allah Swt melalui shalat sebagai amalan utama, dan menebarkan pesan kedamaian kepada seluruh semesta karena itu ciri orang yang bertaqwa dan mengingat Allah.

*Penulis adalah Dosen Pascasarjana Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ), Jakarta

Lainnya

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Heri Purwono, saat konferensi pers, di Mapolresta, Rabu (14/5/2025).
Kadispora Kota Banda Ace Reza Kamilin SSTP
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky menjamu makan Gubernur Mualem di Rumah Makan Sop Tamora, Kota Langsa, Rabu (14/5). (Foto: For Infoaceh.net)
Asisten III Sekda Aceh Muhammad Diwarsyah meluncurkan aplikasi Tugas Belajar SIKULA (Sistem Informasi Tugas Belajar) di Kantor BPSDM Aceh, Rabu (14/5)
Serah terima jabatan Ketua Dewan Pers periode 2022–2025 Ninik Rahayu kepada ketua baru periode 2025–2028 Prof Komaruddin Hidayat di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (14/5). (Foto: Ist)
Letkol Inf Faurizal Noerdin dipercayakan menjabat sebagai Dandim 0101/Kota Banda Aceh (KBA)
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK), dr. Nona Suci Rahayu, Sp.N
Plt Sekda Aceh M Nasir Syamaun membuka acara Orientasi Anggota DPRK Aceh Tenggara masa jabatan 2024-2029 dihadiri Wakil Bupati Aceh Tenggara dr. Heri Al Hilal serta Ketua DPRK Aceh Tenggara Denny Febrian Roza di Hotel Hermes Palace Banda Aceh Selasa (13/5).
Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Selatan, Devina Mirwan, yang juga istri Bupati Aceh Selatan Mirwan, turun langsung mengemudikan traktor membajak sawah
Musetti Taklukkan Medvedev Lewat Duel Dramatis di Roma, Tantang Zverev di Perempat Final, Foto. Internazionali BNL d'Italia
PSC 119 Provinsi Aceh
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, M Nasir Djamil dalam wawancara di kanal Metro TV
Penjual kue tradisional khas Aceh, Nek Ti (90), jamaah haji inspiratif asal Pidie Jaya
Dugaan Korupsi Chromebook Rp 9 T dan Google Cloud Rp 250 M Era Menteri Nadiem akan Diusut KPK
Ilustrasi suami dan istri dalam sebuah pernikahan. (Foto: Freepik)
Kakek di Ngawi Pasang Pipa di Alat Vital, Damkar Turun Tangan
Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi menyediakan layanan bus Shalawat gratis selama jamaah haji berada di Kota Suci Mekkah. (Foto: Ist)
Abraham Samad Merasa tak Miliki Kaitan dengan Kasus Ijazah Jokowi
Gampong Cot Lamkuweuh, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh satu bulan setelah peristiwa tsunami tahun 2004. (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks