Istimewanya Bulan Rajab yang Memiliki Keutamaan Lebih
Ustaz Zamhuri menambahkan, memang ada beberapa hadits yang dikategorikan dhaif yang menjelaskan secara eksplisit tentang gambaran pahala amalan-amalan tertentu pada bulan Rajab. Namun demikian, bukan berarti tidak ada keutamaan menjalankan ibadah, misalnya puasa, dalam bulan Rajab.
Justru puasa menjadi istimewa, karena dilakukan pada bulan istimewa. Hanya saja, seberapa besar pahala yang akan didapat, hanya Allah yang tahu.
Tugas hamba adalah menghambakan diri kepada Allah dan seyogyanya murni beribadah demi mengharapkan ridha Allah.
Dalam hadits riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad dikatakan, “Berpuasalah pada bulan-bulan haram.” Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan, kesunnahan berpuasa menjadi kian bernilai bila dilakukan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan, dan tiap pekan.
“Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan, bahwa Rajab masuk dalam kategori al-asyhur al-fadhilah, di samping Dzulhijjah, Muharram dan Sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum, di samping Dzulqa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharram,” pungkasnya. (IA)