Lantik Pengurus Asosiasi Penghulu, Ini Harapan Kakanwil Kemenag Aceh
Banda Aceh — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal Muhammad SAg MAg melantik Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Aceh Periode 2021-2025 di aula Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh, Senin (29/3).
Dalam pelantikan tersebut Drs Erman Jaya MAg dikukuhkan sebagai Ketua Wilayah APRI Aceh, Muhammad Zaini SAg MH sebagai ketua 1, Marhajadwal SAg MA sebagai ketua 2, Mahfuzh SAg sebagai sekretaris wilayah, Jalaluddin SAg MA sebagai sekretaris 1, Fadli SAg sebagai sekretaris 2, Jamhur SHI MA sebagai bendahara wilayah, Nasruddin SAg sebagai bendahara 1 dan Jemi’an SHI sebagai bendahara 2.
Iqbal berpesan APRI harus menjadi wadah untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi penghulu.
“Bangun komunikasi dan koordinasi sehingga apa yang menjadi kebutuhan dan persoalan penghulu barangkali dengan asosiasi ini semua persoalan, semua kebutuhan dapat disampaikan dan dicari solusinya,” ungkapnya.
Dijelaskannya, penghulu memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat. Menurutnya, penghulu dianggap sebagai orang yang paham agama dan mampu menyelesaikan segala persoalan keagamaan, bahkan persoalan sosial yang terjadi di masyarakat juga kerap kali diselesaikan di KUA.
“Saya berharap karena kita yang dianggap orang yang paham agama, maka jalankan tugas sebagaimana yang digariskan agama kita. Lakukan pekerjaan sesuai aturan sehingga benar secara aturan dan benar secara agama,” kata Iqbal.
Kemudian kata Iqbal KUA juga harus memperhatikan aspek manajerial dalam bertugas. Hal tersebut menjadi penting sehingga KUA tidak menghadapi persoalan di kemudian hari.
“Administrasi di KUA harus dicatat dengan baik, pemeriksaan buku nikah, pemeriksaan akta nikah dan dalam administrasi yang lain,” ujar Iqbal.
Iqbal berharap penyuluh juga harus menjadi penyampai pesan-pesan ketentraman dan kesejukan, termasuk tentang moderasi beragama.
“Berilah pemahaman dengan benar termasuk soal moderasi agama bagaimana pola pikir keagamaan secara menyeluruh tidak secara parsial. Ketika dipahami secara parsial akan menjadi persoalan, ketika disampaikan menyeluruh dengan dalil-dalil tidak ada persoalan di masyarakat,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kabid Urusan Agama Islam Drs H Marzuki MA serta para kepala seksi pasa Bidang Urais. (IA)