ACEH BESAR —- Hati merupakan salah satu anugerah terindah yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Dengan hati manusia dapat merasakan bahagia, suka, duka, derita, kecewa, bangga, serta rasa aman.
Hal itu akan disampaikan Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Gampong Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman MA dalam khutbah Jum’at di Masjid Agung Al Munawwarah, Kecamatan Kota Jantho, 16 Desember 2022 bertepatan 21 Jumadil Awal 1444 Hijriah.
“Dengan hati pula manusia dapat menerka perasaan orang lain, membuat kehidupan ini penuh kedamaian dan kasih sayang. Hati merupakan salah satu keajaiban Sang Pencipta yang dianugerahkan kepada manusia, yang senantiasa menuntun mereka pada jalan kebaikan dan jalan kebenaran,” ujarnya.
Sirajuddin menambahkan, hati menjadi salah satu penentu baik buruk, bahagia atau tidaknya seorang manusia.
Dalam hal ini, Rasulullah memberi gambaran tentang hati dalam sebuah sabda beliau riwayat Imam Bukhari dan Muslim, “Ketahuilah bahwa dalam jasad manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka baik pulalah seluruh jasad, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasad, ketahuilah bahwa ia adalah hati.”
Sirajuddin menguraikan lima hal atau amalan untuk menjaga agar hati agar selalu hidup.
Pertama, senantiasa membaca Al-Qur’an dan maknanya. Al-Quran yang merupakan petunjuk dari Allah untuk manusia hendaklah selalu dibaca dan bahkan dipahami agar Allah senantiasa selalu sayang dan mencurahkan rahmat kepadanya. Apabila hamba jauh dari Al-Quran, maka bagaimana mungkin Allah akan mencintainya.
Kedua, shalat malam. Sepertiga malam merupakan salah satu sarana yang sangat baik bagi para hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Allah senantiasa menerima penghambaan dan permohonan dari para hamba-Nya pada saat malam sudah larut dan manusia sudah terlelap dalam tidur mereka. Pada saat itu, juga merupakan waktu yang sangat bagus untuk mengkoneksikan hati dengan Sang Pencipta.
Ketiga, berteman dan berkumpul dengan orang shaleh. Orang shaleh merupakan hamba yang senantiasa dalam rahmat dan kasih sayang Allah. Bersahabat dengan mereka ibarat berteman dan berkumpul dengan penjual minyak wangi yang dengan sendirinya akan tertular bau wangi dari mereka.
“Begitulah ibaratnya ketika hamba bergaul dengan para hamba Allah yang shaleh, senantiasa kebaikan yang terdapat pada mereka akan tertular secara perlahan ke dalam hati orang orang yang bergaul dengan mereka,” katanya.
Keempat, banyak berpuasa. Puasa merupakan ibadah para Nabi serta orang shaleh sebelum kita. Misalnya Nabi Daud yang senantiasa berpuasa satu hari dan berbuka pada hari berikutnya dan begitulah seterusnya.
Bagi para hamba Allah yang sering melaksanakan puasa sunat senantiasa akan disayang Allah, salah satu penyebanya adalah karena mereka meneladani para Nabi sebelum mereka dengan mengikuti ibadah mereka.
Sementara yang terakhir, kelima, untuk menjaga agar hati agar selalu hidup dengan memperbanyak zikir malam. Zikir merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan Allah. Bahkan dalam surah Ar-Ra’ad ayat 28 Allah berfirman, “Ketahuilah bahwa dengan berzikir akan menenteramkan hati”.
Ayat di atas, menurut Sirajuddin, seolah menyebut bahwa kalau manusia ingin senang, bahagia, maka perbanyaklah zikir. Zikir juga merupakan ibadah yang senantiasa menghiasi kehidupan Rasulullah.
Beliau tiada henti dalam berzikir kecuali pada saat beliau memasuki kamar mandi, maka siang dan malam Rasullullah senantiasa berhubungan dengan Allah.
“Semoga kita semua menjadi para hamba yang senantiasa menjaga semua amanah yang telah diperintahkan kepada kita, serta dapat selalu menjaga hati dengan baik, sehingga kita selalu dalam ridha dan kasih sayang-Nya, sebab hati adalah kunci bahagia,” pungkasnya. (IA)