INFOACEH.NET, JANTHO –– Tim gabungan untuk melakukan penilaian 23 unit masjid kecamatan dalam wilayah Aceh Besar, Sabtu (9/11/2024) menuntaskan rangkaian penilaian terhadap 23 masjid.
Hari terakhir, tim penilai itu menilai tiga unit masjid kecamatan, yaitu Kecamatan Mesjid Raya, Darussalam dan terakhir masjid Kecamatan Baitussalam di Kajhu.
“Alhamdulillah, semua masjid kecamatan telah dilakukan penilaian, dalam lomba pemilihan masjid terbaik di Aceh Besar tahun 2024,” kata Ustaz Zaini selaku Sekretaris Tim Penilai, Senin pagi (11/11/2024).
Menurut Zaini, penilaian terhadap masjid itu dilaksanakan sejak dua pekan terakhir, dimulai dari Masjid Kecamatan Lembah Seulawah.
Setelah itu tim utama terus turun ke lapangan menyasar seluruh masjid kecamatan dalam wilayah Aceh Besar untuk melakukan penilaian pada aspek aspek yang telah ditentukan sebelumnya.
Antara lain kerapian administrasi hingga kelayakan dan kebersihan toilet masjid.
Ketua Tim Penilai Masjid se-Aceh Besar Tgk Fakhruddin Lahmuddin yang juga Ketua DMI Aceh mengatakan, penilaian terhadap masjid kecamatan se-Aceh Besar berjumlah 23 masjid telah selesai dilakukan.
“Insya Allah kita hanya tinggal melakukan pleno lengkap Tim Penilai untuk melakukan telaah akhir secara bersama serta mengevaluasi semua yang telah dilakukan, hingga memutuskan masjid mana yang paling layak untuk menjadi yang terbaik,” kata pria yang lazim disapa Ustaz Fakhruddin.
Ditambahkan, misi utama penilaian tersebut adalah melihat sejauh mana manajemen pengelolaan masjid di Aceh Besar, terutama dari sisi kebersihan, keindahan dan kenyamanan untuk jamaah.
Hal itu telah disosialisasikan melalui variabel yang dinilai, sehingga pihak penanggungjawab masjid terutama Badan Kemakmuran Masjid (BKM) bisa mempedomani variabel penilaian itu untuk keberlanjutan tata kelola masjid.
“Kita akan lakukan koordinasi dengan Ketua Dewa Masjid Aceh Besar, untuk membuat keberlanjutan atau sustainability dari tata kelola masjid yang baik untuk diterapkan di semua mesjid dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar,” kata Ustaz Fakhruddin.
Bahkan nantinya, DMI Aceh akan mensosialisasikan ke seluruh Aceh, sebagai upaya menjadikan masjid di Aceh yang bersih dan nyaman bagi jamaah sekaligus makmur dari sisi kuantitas jamaahnya.
Pada sisi lain, Ustaz Fakhruddin menambahkan, lomba kebersihan masjid di Aceh Besar ini menginspirasi DMI lain di Aceh untuk melakukan hal sama. Terbukti dengan banyaknya telepon masuk ke DMI Aceh dan Aceh Besar menanyakan perihal lomba masjid itu. Karena saat ini hanya Aceh Besar yang melakukan kegiatan dimaksud.
“Sebelumnya, sekitar enam atau tujuh tahun lalu, sempat diadakan oleh Kota Banda Aceh, namun kegiatan itu terhenti hingga saat ini. Barulah Aceh Besar memulai kembali tahun ini. Kita berharap kegiatan ini menyebar ke seluruh Aceh, untuk memasyarakatkan tata kelola masjid yang baik dan transparan di seluruh Aceh,” kata Ustaz Fakhruddin yang juga ketua DMI Aceh itu.
Sementara Ketua DMI Aceh Besar Muhammad Iswanto juga mengakui jika penilaian lomba masjid se-Aceh Besar itu telah tuntas dilakukan.
“Alhamdulillah kami dapat laporan dari Tim Penilai jika rangkaian penilaian masjid itu telah selesai. Penilaian dilakukan sesuai dengan variabel yang telah disepakati, serta benar benar sesuai fakta di lapangan. Nantinya kami akan duduk dan berkoordinasi untuk memutuskan mana yang terbaik,” kata Iswanto yang juga Pj Bupati Aceh Besar itu.
Menurutnya, esensi utama dari lomba tersebut adalah membumikan upaya untuk mewujudkan masjid yang bersih, indah dan nyaman bagi jamaah.
Masjid juga bisa dijadikan pusat kegiatan keagamaan untuk semua lapisan umur, mulai dari kanak kanak hingga masyarakat dewasa.
“Dalam konteks ini masjid benar-benar menjadi pusat kegiatan masyarakat, termasuk pertemuan warga demi kemaslahatan bersama. Ini kita harapkan akan terus berkelanjutan, tidak hanya karena dinilai saja,” tandas Iswanto.