Peran Akal dalam Memahami Ketuhanan Menurut Ibnu Rusyd
Gagasan Ibnu Rusyd mengajak kita untuk menyatukan iman dan nalar, syariat dan hikmah, dzikir dan pikir. Dalam kerangka pemikiran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang menjadi arus utama di Indonesia, terutama di kalangan Nahdliyin, pandangan ini bukanlah hal yang asing. Para ulama pesantren sejak dahulu telah mengajarkan bahwa beragama harus disertai pemahaman.
Tauhid bukan sekadar kalimat syahadat yang dihafalkan dan diucapkan, tetapi harus dipahami dan dihayati. Akal adalah karunia Allah yang wajib digunakan untuk membimbing hati menuju keimanan yang terang, kokoh, dan bertanggung jawab. Wallahu a’lam.
Penulis: Mahasiswa Pascasarjana Universitas Az-Zaitunah, Tunis Tunisia.
Tag
- Ahlussunnah wal Jamaah
- akal dan wahyu
- akal menurut islam
- filsafat Islam
- filsafat islam dan akal
- filsafat ketuhanan
- hubungan filsafat dan syariat
- Ibnu Rusyd
- ibnu rusyd filsuf islam
- ilmu kalam
- ilmu kalam dan filsafat
- logika Islam
- logika islam klasik
- mahasiwa az-zaitunah tunisia
- pemikiran ibnu rusyd
- pemikiran Islam klasik
- pemikiran islam nusantara
- qiyas
- qiyas dalam islam
- syariat dan filsafat
- tauhid
- tauhid dalam islam
- tokoh filsafat islam andalusia
- Tunis
- uin
- Universitas Az-Zaitunah
- wahyu dan akal
- www.infoaceh.net
Subscribe
Login
0 Comments