Ramadhan Itu Nikmat Allah, Syukuri Semaksimal Mungkin
Pada tahap kedua, mengenal Sang Pemberi nikmat, yaitu Allah. Dia-lah yang mengaruniakan pada hamba-Nya bulan mulia Ramadhan dan seluruh nikmat istimewa lainnya.
Dialah yang memberi umatnya umur dan kesempatan berjumpa dengan bulan suci ini.
“Di saat begitu banyak orang dijemput ajal sebelum datangnya bulan Ramadhan. Dialah yang memberi seorang hamba kesehatan di bulan suci ini. Di saat begitu banyak orang harus terbaring lemah di ranjang-ranjang rumah sakit di bulan Ramadhan. Dialah yang memberikan hidayah di bulan suci ini. Di saat begitu banyak orang yang tidak tergerak hatinya mendulang pahala di bulan Ramadhan. Dialah Allah Sang Pemberi segala nikmat,” ujarnya.
Selanjutnya Afrizal Sofyan mengungkapkan tahap ketiga yakni, tidak mengingkari nikmat tersebut, mensyukuri suatu nikmat tidak cukup hanya dengan menyadari nikmat tersebut dan mengenali Sang Pemberi nikmat. Namun, juga harus mengakuinya dan tidak mengingkarinya.
“Ketika ada orang bersikap acuh dan cuek dengan bulan Ramadhan dan menganggapnya seperti bulan biasa, dikhawatirkan orang seperti ini termasuk ke dalam kelompok yang mengikari nikmat Ramadhan,” tegasnya.
Kemudian pada tahap keempat, tunduk, patuh dan cinta kepada Sang Pemberi nikmat, dengan merenungi melimpah ruahnya nikmat yang Allah berikan, maka umat Islam bisa menyadari betapa besarnya perhatian dan kasih sayang-Nya kepada hambanya.
“Allahlah ar-Rahman, Maha Pengasih, Dialah ar-Rahim, Maha Penyayang, Dialah al-Wadud, Maha Pencinta, Dialah al-Wahhab, Maha Pemberi nikmat. Menyadari berbagai fakta ini akan menumbuhkan perasaan tunduk, patuh dan cinta dalam diri setiap umat Islam kepada Allah,” imbuhnya.
Pada tahap terakhir mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan yang disukai Sang Pemberi nikmat yaitu dengan memanfaatkan setiap detik dari bulan Ramadhan untuk menaati Allah sejalan dengan aturan Allah. Sebab Dialah yang memberikan nikmat tersebut.
Afrizal Sofyan menambahkan, dalam al Qur’an dan Hadits Rasululullah, Allah menjelaskan berbagai aturan pemanfaatan Ramadhan dengan berbagai jenis amalan dan ibadah sebagai wujud mensyukuri nikmat umur yang diberikanNya selama Ramadhan, dengan catatan semua amalan dan ibadah yang ditunaikan harus memenuhi dua syarat.