Tafsir Al-Fatihah Ayat 4; Raja Dunia Akhirat
Ternyata keluhan bernada kutukan Nabi itu membuat Allah kurang senang. Sehingga Allah menegur Nabi dengan menurunkan surat Āli ‘Imrān ayat 128 yang berbunyi “laisa laka minal amri syai’un aw yatuba ‘alaihim aw yu‘adzibuhum fainnahum ẓālimūn (Sama sekali bukan urusanmu Muhammad mengutuk atau melaknat mereka, hak Allah lah untuk menerima taubat atau mengazab mereka dikarenakan kedzaliman yang mereka perbuat). Teguran Allah itu sangat membekas dalam diri Nabi.
Pada suatu waktu Nabi diminta para sahabat untuk melaknat seseorang yang telah merendahkan diri Nabi. Nabi menjawab permintaan itu dengan berkata “innī lam ub‘atsu la‘ānan wa lā sabbābān, wa innamā bu‘itstu raḥmatan (Saya tidak diutus untuk mengutuk atau memaki manusia, sesungguhnya saya diutus untuk menjadi rahmat).
*Penulis adalah Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry