Teruslah Memberi Peringatan kepada Pelaku Maksiat
Mungkin apa yang kita lakukan tidak mendatangkan hasil, paling kurang kita sudah menunaikan kewajiban untuk saling mengingatkan, yang akan kita jadikan alasan di hadapan Allah kelak. Setidaknya kita sudah mengingkari dan tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan.
Dalam hal ini Allah berfirman, “Dan ingatlah ketika suatu kaum di antara mereka berkata: mengapa kamu harus menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka dengan azab yang keras? Mereka menjawab: agar kami mempunyai alasan kepada Tuhanmu dan supaya mereka bertakwa. (QS Al a’raf: 164)
Demikian pula Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Aisyah: akan ada sepasukan tentara yang menyerang Ka’bah. Ketika mereka berada di padang terbuka, mereka ditenggelamkan dari awal sampai akhir. Aisyah bertanya: wahai Rasulullah bagaimana ditenggelamkan dari awal sampai akhir sedangkan di antara mereka ada yang sibuk di pasar dan ada yang bukan kelompok mereka?
Rasulullah menjawab, ditenggelamkan dari awal sampai akhir mereka, kemudian mereka dibangkitkan berdasarkan niat mereka masing-masing. (HR Bukhari)
Ustadz Marfiandi menjelaskan, dari hadits ini bisa kita pahami, sekalipun orang baik ikut terkena bencana di dunia ini bersama orang jahat, tapi di akhirat nanti mereka dipisahkan sesuai niat yang ada dalam hati masing-masing.
“Oleh sebab itu, kita tidak boleh diam terhadap kemungkaran yang nyata di hadapan mata, sekalipun para durjana kegerahan atas semua itu. Teruslah memberi peringatan, sesungguhnya peringatan itu sangat bermanfaat bagi orang beriman,” pungkas pungkas alumni Pesantren Al-Fauzul Kabir Jantho ini. (IA/SMH)